Buruh Mogok 3 Hari, Rugi Besar & Terlambat Pulih dari Corona

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
09 October 2020 08:19
Aksi demo tolak Omnibus law disejumlah pabrik di Kerawang, Jawa Barat. Ist
Foto: Aksi demo tolak Omnibus law disejumlah pabrik di Kerawang, Jawa Barat. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perindustrian Johnny Darmawan mengungkapkan bahwa kerugian akibat mogok nasional selama tiga hari tidaklah sedikit. Selain kerugian dari segi materiil, kepercayaan klien kepada industri pun bisa jadi terganggu.

"Ada kerugian demand-supply karena stop produksi, stop pabrik juga. Ada yang sudah demand tapi ngga supply karena production problem. Itu kan bisa mengganggu di kontrak. Dari segi angka memang belum ada yang menghitung," kata Johnny kepada CNBC Indonesia, Kamis (8/10).

Ketika kontrak terganggu, maka dikhawatikan klien yang sudah percaya, utamanya dari luar negeri mengalihkan pesanannya kepada perusahaan lain. Ini menjadi masalah karena untuk mendapatkan proyek pesanan pun saat ini sudah sangat sulit. Bisa dilihat dari okupansi produksi yang kian berkurang di masa pandemi.

"Berapa perusahaan, begitu melihat ada yang demo segala macem, mereka bikin plan. Kalau begini maka gini, maka gini. Dampaknya nasionalnya gede. kita kan mau merangkak ke atas supaya ekonominya merambat, recover untuk hidup. Begitu Covid-19 selesai kita bisa loncat. Dengan adanya gini terlambat lagi," jelas mantan Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor itu.

Solusinya memang bisa melalui memberi pengertian kepada klien karena adanya force majeur. Namun, itu dikembalikan kepada klien yang memberikan proyek. Syukur jika mereka mau mengerti. Karena Johnny, Ia berharap kondisi ini tidak berlangsung dengan lama.

"Perindustrian pasti dengan adanya gini kan problem. Produksi kan ngga bisa seperti jualan, hari ini tutup, besok buka. Ada kelanjutan listriknya. Jadi ngga bisa hari ini dinyalain pagi-pagi, siang produksi. Kan perlu dipanasin dulu segala macem. Dampak untuk pabrik berasa dengan adanya ini, moga ngga lama," paparnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demo Buruh Tolak Omnibus Law & Tuntut Kenaikan UMP 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular