Pemilu AS

Ini Hasil Debat Mike Pence-Kamala Harris: Corona Hingga Lalat

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 October 2020 12:34
Tim kampanye petahana Mike Pence pada Selasa (6/10) malam sepakat dengan usulan Komisi Debat Presiden untuk menggunakan sekat pleksiglas dalam debat wakil presiden. (AP/Morry Gash)
Foto: Tim kampanye petahana Mike Pence pada Selasa (6/10) malam sepakat dengan usulan Komisi Debat Presiden untuk menggunakan sekat pleksiglas dalam debat wakil presiden. (AP/Morry Gash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Debat antara Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence dengan Senator Kamala Harris memang jauh lebih tenang. Bahkan, lebih jelas dan lebih disiplin dibandingkan debat calon presiden antara petahana Donald Trump dan lawannya Joe Biden.

Dalam debat yang dipandu oleh moderator Susan Page, Pence dan Harris awalnya fokus pada pembahasan pandemi virus corona. Namun dengan cepat meluas ke berbagai masalah kebijakan, termasuk perubahan iklim, perdagangan, pekerjaan, dan sikap AS terhadap China.



Keduanya juga saling menyerang kebijakan dan pribadi dari masing-masing calon presiden, Trump dan Biden. Berikut poin-poin yang dilontarkan oleh Pence dan Harris dalam debat digelar di Kota Salt Lake City, Utah pada Rabu (7/10/2020) CNBC International:

Virus Corona menjadi pusat perhatian

Perdebatan dimulai dengan pertanyaan tentang virus corona, yang telah menewaskan lebih dari 210.000 orang di AS. Moderator Page bertanya, apa yang akan dilakukan pemerintahan Biden untuk memerangi pandemi virus corona?



Harris menyoroti jumlah kematian yang mengejutkan akibat Covid-19 di AS dan mengecam Gedung Putih karena gagal bertindak cepat pada awal pandemi.

"Mereka tahu apa yang terjadi dan mereka tidak memberi tahu Anda. Mereka tahu, dan mereka menutupinya," kata Harris.

Pence membela penanganan krisis pemerintahan Trump dan berpendapat bahwa pemerintahan Biden tidak akan bernasib lebih baik di bawah skenario yang sama.

"Bangsa kita melewati masa yang sangat menantang tahun ini, tetapi saya ingin rakyat Amerika tahu bahwa sejak hari pertama, Presiden Trump telah mengutamakan kesehatan rakyat Amerika," ujar Pence.

Pence dan Harris menghindari pertanyaan soal usia Trump dan Biden

Pence dan Harris sama-sama menghindari pertanyaan tentang usia pasangan mereka. Moderator Page bertanya kepada Pence dan Harris tentang kekhawatiran tentang usia Trump dan Biden yang sudah melewati 70 tahun.

Tidak ada kandidat yang memberikan jawaban langsung. Trump lahir 14 Juni 1946 dan kini sudah berusia 74 tahun. Sementara Biden lahir pada 20 November 1942 dan kini berusia 77 tahun.

Kampanye Trump telah menjadikan usia Biden sebagai garis serangan utama dalam pemilihan. Trump, sementara itu, keluar dari rumah sakit hanya dua hari sebelum Pence dan Harris duduk untuk berdebat, dan dia saat ini dirawat karena virus corona di Gedung Putih.

Pertanyaan dari Siswa SMP

Moderator Page menanyakan kepada calon wakil presiden pertanyaan terakhir yang diajukan oleh siswa sekolah menegah pertama (SMP) dari Springville, Utah.

"Saat saya menonton berita, yang saya lihat hanyalah dua calon dari partai yang berseberangan, berusaha saling menjatuhkan. Jika para pemimpin kita tidak bisa akur, bagaimana warga bisa bergaul?" tanya Page.

"Teladan Anda dapat membuat perbedaan besar untuk menyatukan kita."

Pence memberi saran kepada siswa tersebut. Ia memintanya jangan berasumsi bahwa apa yang dilihat di jaringan berita identik dengan orang Amerika.

Wapres AS tersebut mencontohkan almarhum Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg dan Antonin Scalia, yang terkenal bersahabat dekat meski mereka sangat menentang pandangan politik.

Harris mengambil kesempatan itu untuk membicarakan karakter Biden. "Joe memiliki reputasi lama dalam bekerja di semua lorong ... Joe Biden memiliki sejarah mengangkat orang dan memperjuangkan martabat mereka."

Lalat mendarat di kepala Pence

Ada yang unik dalam debat antara Pence dan Harris. Seekor lalat sempat mendarat di kepala Pence saat ia sedang berbicara mengenai penegakan hukum, mendorong kembali gagasan bias implisit dalam kepolisian sebagai "penghinaan besar" bagi petugas.

Sontak insiden tersebut menjadi ramai di media sosial, dan banyak yang menjadikan peristiwa tersebut lelucon dan menyebarkannya dengan format 'meme' di dunia maya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pure Chaos! Trump-Biden Debat, 20 Menit Hanya Adu Mulut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular