
Trump Kena Corona & 90 Kali Lebih Dekat dengan Kematian!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19 pada Jumat (2/10/2020) lalu.
Trump diketahui mengalami gejala ringan seperti demam. Ia pun sempat dibawa ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed.
Namun pada Senin (5/10/2020) ia meninggalkan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed untuk kembali ke Gedung Putih, di mana dia akan terus mendapatkan perawatan.
Trump, mengenakan setelan gelap dan dasi biru kemarin terlihat keluar dari Walter Reed dengan menggunakan masker bedah.
![]() Presiden AS Donald Trump saat melambaikan tangan dari dalam mobil. (AP/Anthony Peltier) |
Kondisi Trump
Saat dirawat di RS Walter Reed, Dokter Kepresidenan AS dr Sean Conley menyampaikan Trump diberi obat steroid dexamethasone (deksametason) sebagai bagian dari pengobatan Covid-19. Diresepkannya Trump dengan dexamethasone merupakan kabar yang mengkhawatirkan sebab obat tersebut hanya diberikan pada pasien Covid-19 yang kritis.
"Kami memutuskan bahwa dalam kasus ini manfaat potensial (dexamethasone) mungkin lebih besar daripada risikonya saat ini," papar Sean Conley, kepada wartawan di luar Walter Reed Medical Center.
Sean juga mengakui kadar oksigen Trump turun dalam beberapa hari setelah didiagnosa terinfeksi COVID-19. Trump juga mengalami demam tinggi pada Jumat (2/10) pagi, namun membaik di hari Minggu (4/10).
Menurut dr Conley, saturasi oksigen Trump sempat turun di bawah 90 persen. Saat ini, kadarnya ada di angka 98 persen, sementara rentang normalnya ada di 95-100 persen.
"Seperti pada penyakit apapun, sering ada naik turun dalam perkembangannya."
90 Kali Dekat dengan Kematian
Melihat usia Trump yang saat ini 74 tahun (Ia lahir pada 14 Juni 1946) maka Risiko kematian karena Covid-19 menjadi 90 kali lebih besar dibandingkan kelompok lainnya. Sebagai perbandingan yakni menggunakan rentang usia 18-29 tahun.
Di antara orang dewasa, risiko penyakit parah dari Covid-19 meningkat seiring bertambahnya usia, dengan orang dewasa yang lebih tua pada risiko tertinggi. Penyakit parah berarti orang dengan Covid-19 mungkin memerlukan rawat inap, perawatan intensif, atau ventilator untuk membantu mereka bernapas, atau bahkan mungkin meninggal.
![]() |
Risiko Penyakit Parah Meningkat seiring Usia
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengumumkan seiring bertambahnya usia, risiko penyakit parah akibat Covid-19 meningkat.
Misalnya, orang berusia 50-an memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit parah daripada orang berusia 40-an.
Demikian pula, orang berusia 60-an atau 70-an, secara umum, berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah daripada orang berusia 50-an.
"Risiko terbesar untuk penyakit parah akibat COVID-19 adalah di antara mereka yang berusia 85 tahun atau lebih," tulis CDC.
Ada juga faktor lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit parah, seperti kondisi medis yang mendasari.
"Dengan memahami faktor-faktor yang meningkatkan risiko Anda, Anda dapat membuat keputusan tentang tindakan pencegahan yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari."
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Donald Trump Positif Corona, Apa Kata Dunia?
