
Resmi! Arab Buka Pintu Umrah, Jamaah RI Boleh Masuk?

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi secara resmi membuka kembali ibadah umrah Minggu (4/10/2020). Ini dilakukan pascahibernasi selama tujuh bulan akibat pandemi virus corona.
Pada 4 Oktober dini hari waktu setempat, puluhan jemaah haji yang terdaftar memakai masker bersiap memasuki Masjidil Haram dalam kelompok-kelompok kecil. Umrah menjadi salah satu andalan ekonomi Arab Saudi selain haji dan pendapatan dari sektor migas.
"Seluruh Mekah bahagia hari ini, ini seperti akhir masa penjara. Kami telah merindukan perasaan spiritual para peziarah yang berkeliaran di kota, "kata Yasser al-Zahrani, seorang warga dikutip dari Reuters.
"(Saat itu) adalah mimpi buruk, hampir tidak ada pekerjaan untuk menutupi tagihan," ujarnya lagi mengingat kala penutupan terjadi.
Sebelumnya Arab Saudi memang mengumumkan akan membuka pintu untuk umrah secara bertahap. Di tahap awal, 4 Oktober, umrah hanya diperbolehkan untuk warga Arab Saudi dan residen yang tinggal di sana.
Sebagaimana dimuat Saudi State News Agency (SPA), hanya 30% jamaah yang diperbolehkan melakukan ibadah ini dari kapasitas Masjidil Haram. "Pada tahap pertama 6.000 warga dan penduduk akan diizinkan melakukan umrah per hari mulai 4 Oktober," kata kementerian.
Di tahapan kedua, 18 Oktober, umrah akan dibuka dengan kapasitas 75% Masjidil Haram dan 75% Majid Nabawi, atau sekitar 15.000 jamaah. Tapi jamaah dari luar negeri masih belum diizinkan masuk.
Jamaah asal negara non Arab Saudi baru boleh melakukan umrah di 1 November 2020. Namun hanya dari negara yang bebas risiko Corona (Covid-19).
Kapasitas Masjid Haram dan Nabawi juga akan ditingkatkan. Di mana kuota jamaah naik 100% kapasitas kedua tempat suci itu sekitar 20.000.
Tahapan terakhir, di mana umrah bisa dilakukan dengan jumlah normal lagi, 2,5 juta orang per hari, masih akan ditinjau ulang. "Kapasitas penuh, begitu ancaman pandemi dieliminasi," tegas kementerian.
Arab Saudi menargetkan kenaikan pengunjung umrah pada 2020 ini hingga 15 juta orang. Target tersebut dibuat sebelum Covid-19 menyerang.
Di 2030 target dinaikkan hingga 30 juta. Ziarah keagamaan ini memberi pemasukan bagi Arab Saudi hingga US$ 12 miliar, dari penginapan, transportasi, hadiah, makanan dan biaya jamaah.
Jamaah RI Kapan Boleh Masuk?
Sementara itu, sebelumnya, Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan bahwa GACA Circular Saudi melalui surat No 4/6346 tanggal 15 September 2020 telah merilis tiga negara yang sementara ini tidak diizinkan masuk ke sana untuk penerbangan non umrah, yakni India, Brazil, dan Argentina.
"Jadi, sampai sekarang belum ada pemberitahuan resmi dari Saudi untuk penerbangan umrah," ungkap Endang.
Sementara itu, Endang meminta agar masyarakat RI untuk bersabar dan menunggu pengumuman resmi dari negara yang dipimpin Raja Salman itu.
"Saat ini kita masih menunggu dan semoga Indonesia termasuk yang diizinkan untuk memberangkatkan jemaah umrah pada 1 November mendatang," paparnya.
(sef/sef) Next Article Syukurlah, Raja Salman Segera Izinkan Umrah Tapi...
