RI Fix Resesi: Harga Makanan Turun, Uang Kuliah Malah Naik

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
03 October 2020 07:39
Manfaat Kuliah Sambil Kerja (cover)
Foto: Infografis, Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Seperti kebanyakan negara lainnya di dunia yang satu per satu jatuh ke jurang resesi, ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 juga diproyeksikan bakal minus. Artinya Indonesia masuk dalam situasi resesi, karena ekonomi kuartal II-2020 juga minus.

Petanda resesi pun terlihat dari deflasi yang terjadi di Indonesia sepanjang kuartal III-2020. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, telah hari ini mengumumkan deflasi yang memperlihatkan daya beli masyarakat masih lemah. Pelemahan daya beli terlihat dari masih melambat inflasi inti sepanjang September 2020.

"Daya beli masyarakat rendah, karena inflasi inti turun di September 2020 ini," ujar Suhariyanto, Kamis (1/10/2020).

Dia mengatakan terjadi penurunan harga pada sektor makanan-minuman hingga transportasi ini karena permintaan yang rendah. Daya beli masyarakat yang belum pulih karena ekonomi yang lesu akibat pandemi Covid-19, menyebabkan harga-harga turun.

Sepanjang kuartal III-2020 daya beli masih lemah, karena selama periode ini terjadi deflasi setiap bulannya. Deflasi September 2020 didorong oleh sektor makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi 0,37%.

Dalam kelompok ini, harga daging ayam ras, harga telur ayam ras, mengalami penurunan harga dan menyumbangkan deflasi 0,04% selama September 2020.

Harga daging ayam ras, menurut catatan BPS, turun di 67 kota hingga 24% penurunannya. Sementara harga telur ayam ras turun harganya pada 79 kota, penurunannya hingga 26%.

Kemudian harga bawang merah, tomat, hingga cabai rawit disebut Suhariyanto mengalami penurunan harga dan memberi andil kepada deflasi 0,01%-0,02%. Pada sektor makanan dan minuman, pada September 2020, kenaikan harga hanya terjadi pada minyak goreng dan bawang putih.

Uang Kuliah Naik

Meski demikian, deflasi tidak terjadi pada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Sektor pendidikan khususnya uang kuliah tercatat masih mengalami kenaikan sepanjang 2020. Suhariyanto menuturkan, sektor pendidikan mengalami inflasi 0,62% pada September 2020. Kenaikan uang kuliah ini terjadi pada 19 kota.

"Ini karena kenaikan uang kuliah untuk akademi dan perguruan tinggi yang memberi andil ke inflasi 0,03%," ujar Suhariyanto.

Namun, deflasi yang terjadi selama tiga bulan berturut-turut ini menurut dia tidak separah yang pernah terjadi saat Indonesia mengalami krisis di tahun 1999. Pada 1999, Indonesia bahkan mengalami deflasi selama 7 bulan berturut-turut, sejak Maret hingga September.

"Deflasi berturut-turut pernah terjadi pada tahun 1999. Pada waktu itu terjadi deflasi pada Maret hingga September, tahun 1999 itu deflasi berturut-turut selama 7 bulan," jelasnya.


(roy/roy) Next Article Seramnya Tsunami PHK, Kemiskinan Ekstrem, & Ancaman Resesi RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular