
3 Bulan Jokowi Guyur Rp 137 T, RI Bisa Selamat dari Resesi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Data perekonomian di kuartal III-2020 akan menentukan apakah Indonesia masuk ke jurang resesi atau tidak. Apabila pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga ini minus, maka Indonesia secara resmi akan masuk ke resesi.
Pemerintah pun tidak tinggal diam. 'Helikopter Uang' telah disebar ke berbagai penjuru daerah untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi virus corona (Covid-19).
Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pemerintah telah menggelontorkan dana Rp 137,8 triliun untuk membantu masyarakat yang terkena dampak Covid-19.
"Saya berharap, Insya Allah Rp 130 triliun lebih yang kita salurkan dalam tiga bulan terakhir di kuartal ketiga ini bisa bermanfaat maksimal untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi kita di kuartal ketiga," kata Budi dalam konferensi pers, Rabu (30/9/2020).
Budi mengaku yakin, setiap rupiah yang digelontorkan pemerintah akan memiliki dampak terhadap perekonomian. Ratusan triliun rupiah yang disebar pemerintah, pun diyakini akan memberikan sumbangsih sekitar 2,1% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Tapi balik lagi ini hitung-hitungan kasar dan balik lagi saya bukan ahli ekonomi," kata Wakil Menteri BUMN ini.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, tak memungkiri pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini mencatatkan minus, demikian juga prediksi kuartal ketiga. Namun, bukan berarti tidak ada angin segar bagi perekonomian Indonesia.
"Setelah kuartal II ada proses penguatan di Agustus dan di September ini dan beberapa geliat perekonomian domestik. Ada PMI (purchasing managers' index) sudah mulai dilihat pada bulan Agustus PMI indonesia 50,8 sebelumnya di bulan Juli 46,9, ini merupakan indikasi yang baik," katanya.
(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hati-hati, Ekonomi RI Kuartal III Bisa Minus Lagi!