
Amit-amit Jabang Bayi, Tapi Ini Bisa Menimpa Anda Saat Resesi

Well, itulah yang kemungkinan terjadi kepada kita. PHK, pengangguran, dan sebagainya yang ngeri-ngeri akan menjadi pemandangan di depan mata.
Bagi yang masih punya pekerjaan, bersyukurlah. Pertahankan sebaik-baiknya, karena jutaan orang tidak seberuntung Anda. Berikan yang terbaik di tempat Anda bekerja, jangan sampai kursi Anda dianggap beban sehingga berujung kepada PHK.
Walau mungkin perusahaan harus melakukan efisiensi dengan memangkas gaji, bertahanlah. Di luar sana adalah 'hutan rimba', akan sulit bertahan hidup jika tanpa penghasilan.
Jika ada kesempatan untuk menambah penghasilan dengan kerja sampingan atau lembur, maka sebaiknya perlu dipertimbangkan. Dalam situasi seperti ini, tambahan penghasilan akan sangat membantu.
Bagi yang memiliki usaha, saat ini memang situasi yang berat. Anda ditekan dari dua sisi sekaligus, produksi dan permintaan.
Kalau dimungkinkan, Anda harus 'jemput bola'. Kemajuan teknologi informasi bisa menjadi solusi, pemasaran dan penjualan secara daring (online) mungkin mampu membantu.
Bagi yang bergerak di bidang penjualan makanan-minuman, Anda bisa mengikuti cara baru perusahaan-perusahaan besar yaitu turun ke jalan. Bukan demonstrasi, tetapi menjual produk langsung ke konsumen di jalanan. Berat memang, tetapi mau bagaimana lagi.
Sedangkan bagi yang baru mau mencari pekerjaan, sepertinya sekarang adalah periode yang menantang. Anda akan bersaing dengan jutaan pencari kerja, baik yang masih fresh from the oven atau yang sudah berpengalaman dan menjadi korban PHK. Persaingan akan sengit.
Membuka usaha juga bukan perkara gampang. Ya itu tadi, konsumen sedang 'tiarap'. Menjual produk yang bagus sekalipun kalau tidak ada yang beli ya sama saja bohong.
Oleh karena itu, ada baiknya kita bersiaga. Jika memungkinkan, masuki resesi dengan pijakan yang kokoh, misalnya tanpa utang yang memberatkan seperti kartu kredit. Kalau ada kesempatan untuk melunasi, lunasi saja dulu. Tentu sakit kepala kalau sampai penghasilan berkurang atau bahkan hilang (amit-amit) tetapi tagihan kartu kredit bergentayangan.
Kalau ada uang lebih, ada baiknya mulai berinvestasi. Misalnya membeli emas, mumpung harganya sedang dalam tren turun.
Dalam sebulan terakhir, harga emas dunia di pasar spot anjlok lebih dari 4%. Ini kesempatan untuk membeli dan menyimpan emas sebagai bantalan bertahan hidup pada masa prihatin.
Hingga vaksin anti-virus corona hadir dan didistribusikan secara luas, sepertinya masa prihatin belum akan berakhir. Semoga kita semua bisa melalui saat-saat yang berat ini. Amin...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)