
Sudah 2 Minggu Luhut Kawal Zona 'Darurat' Covid-19, Hasilnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo untuk menekan kasus di sejumlah provinsi prioritas.
Provinsi yang dimaksud antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, dan Bali. Pada hari ini, pemerintah resmi menambah Aceh sebagai provinsi prioritas.
Titah tersebut diberikan Jokowi pada pertengahan bulan ini, tepatnya 13 September 2020. Sudah hampir 2 minggu ditugaskan untuk menekan angka Covid-19, bagaimana sekarang kondisi provinsi tersebut?
"Kita lihat data di sini 6 September menuju ke 13 September, kenaikan sekitar 0,5% dan berturut-turut terjadi penurunan. Kemarin di posisi 22,46%. Ini tren penurunan," kata Doni dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Senin (28/9/2020).
"Kita di bawah angka global untuk kasus aktif," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tersebut.
Berikut data yang disampaikan Doni Monardo, dalam konferensi pers :
A. Persentase kasus aktif 4 minggu terakhir
- 6 September: 24,5 persen (dunia 25,74 persen)
- 13 September: 25,0 persen (dunia 24,85 persen)
- 20 September: 23,6 persen (dunia 23,9 persen)
- 27 September: 22,5 persen (dunia 23,13 persen)
B. Persentase kematian 4 minggu terakhir
- 6 September: 4,1 persen (dunia 3,24 persen)
- 13 September: 4,0 persen (dunia 3,18 persen)
- 20 September: 3,9 persen (dunia 3,1 persen)
- 27 September: 3,8 persen (dunia 3,02 persen)
C. Persentase kesembuhan 4 minggu terakhir
- 6 September: 71,4 persen (dunia 69,92 persen)
- 13 September: 71,0 persen (dunia 71,96 persen)
- 20 September: 72,5 persen (dunia 73,0 persen)
- 27 September: 73,8 persen (dunia 73,85 persen)
"Hampir setiap hari beliau [Luhut Binsar] memimpin rapat koordinasi untuk mensinergikan seluruh komponen, seluruh kementerian/lembaga termasuk pakar epidemiologi, pakar kesehatan masyarakat, ahli bidang obat," jelasnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa