3M Kendor, 3T Tekor, Kasus Corona RI Sering Cetak Rekor!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 September 2020 13:00
Swab Test di Pasar Tasik (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Swab Test di Pasar Tasik (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Soal testing, Indonesia masih ketinggalan. Mengutip data Worldometer, jumlah uij corona di Tanah Air sudah dilakukan terhadap 3.169.783 spesimen. Namun kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk yang lebih dari 270 juta jiwa, baru 11,560 orang per 1 juta populasi yang sudah menjalani tes, hanya berada di urutan ke-5 di antara negara-negara Asia Tenggara.

Tes menjadi penting karena bisa menjadi penentu langkah selanjutnya. Semakin banyak tes memang kemungkinan ditemukannya pasien baru semakin besar. Namun ini akan menjadi dasar penanganan selanjutnya, apakah harus masuk perawatan intensif di fasilitas kesehatan atau cukup dengan isolasi mandiri di tempat yang sudah disediakan pemerintah untuk yang tanpa gejala.

Dengan tes Indonesia yang masih terbatas, kemungkinan besar masih banyak kasus yang belum muncul ke permukaan. Oleh karena itu, meski tambahan jumlah pasien dalam beberapa hari ini menimbulkan rasa parno, tetapi rasanya puncak pandemi corona belum terlihat. Ke depan, bukan tidak mungkin rekor-rekor tambahan pasien baru akan kembali terlihat.

Tracing Indonesia juga masih lemah. Blavatnik School of Government University of Oxford menyusun Contact Tracing Index, yang digambarkan dengan skala 0-2. Nol berarti tidak ada upaya pelacakan kontak, satu berarti ada tetapi terbatas (tidak dilakukan terhadap seluruh kasus), dan dua berarti pelacakan kontak yang komprehensif (dilakukan terhadap seluruh kasus).

Skor Indonesia adalah satu, artinya ada pelacakan tetapi terbatas. Sementara negara-negara tetangga punya nilai dua.

Negara

Contact Tracing Index

Singapura

2

Malaysia

2

Filipina

2

Thailand

2

Vietnam

2

Laos

2

Brunei Darussalam

1

Indonesia

1

Kamboja

1

Myanmar

1

MEDIAN

2

Sumber: CEIC

Untuk meredam penyebaran virus corona, rakyat memang berperan besar dengan cara menjalankan 3M. Namun pemerintah juga tidak bisa berpangku tangan. Negara wajib melindungi dan merawat rakyatnya berbagai ancaman, termasuk penyakit.

Oleh karena itu, 3T tadi juga harus dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Ini yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular