
Selain Bali, Kawasan Wisata Ini Jadi Prioritas Pemulihan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pariwisata merupakan salah satu yang terpukul paling dalam karena adanya pandemi covid-19. Di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) misalnya, biasanya kawasan ini mampu mendatangkan 3 juta kunjungan turis mancanegara per tahun, tapi selama pandemi yang terjadi sebaliknya, nihil.
Oleh karena itu, pariwisata menjadi salah satu sektor yang segera didorong oleh pemerintah untuk pemulihan ekonomi.
Menko Perekonomian Airlangga hari ini, Jumat (25/9/2020) menggelar rapat koordinasi pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) di Wisata Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau.
Airlangga memastikan, Kepulauan Riau merupakan salah satu kawasan dengan zona hijau atau tidak terlalu berbahaya dari penularan covid-19.
"Khusus Kepri dalam daerah hijau. Kesembuhannya 64,7%, dan confirm fatality rate di bawah nasional yaitu 3%, dan jumlah aktif pasiennya 605," jelas Arilangga.
Airlangga juga menceritakan bagaimana terpuruknya devisa pariwisata di Indonesia karena pandemi covid-19. Misalnya di Provinsi Bali dan Kepulauan Riau yang mewakili sektor Pariwisata.
Pada kuartal II-2020 Bali dan Kepulauan Riau mengalami penurunan dan kontraksi ekonomi yang sangat dalam, melebihi kontraksi ekonomi nasional.
"Provinsi Bali mengalami kontraksi -10,98% dan Provinsi Kepri kontraksi -6,66% pada kuartal II-2020," jelas Airlangga.
"Bintan biasanya mendatangkan turis 3 juta, hari ini hampir turisnya 0. Biasanya week days [sebelum pandemi] occupancy rate hotel 70%, kemarin praktis 9 bulan sebagian besar hotel malah tutup," kata Airlangga melanjutkan.
Airlangga menyebutkan, secara sektoral yang paling dalam menurun karena pandemi covid-19 yakni transportasi dan akomodasi/makanan/minuman, yang keduanya mewakili sektor kepariwisataan.
Kedua sektor tersebut yang mewakili kepariwisataan terpukul dan terdampak paling parah akibat adanya pembatasan perjalanan dan menurunnya permintaan, akibat penyebaran covid-19 di seluruh dunia. Untuk sektor transportasi tercatat -30,84% dan sektor akomodasi/makanan/minuman terkontraksi -22,02%.
Rapat koordinasi tingkat menteri yang diselenggarakan di Kawasan Wisata Lagoi Bintan ini, kata Arilangga juga sekaligus mendorong kegiatan pariwisata, untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
"Ini sekaligus memberikan contoh yang baik mengenai penyelenggaraan acara Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE), yang tetap dapat menerapkan kepatuhan yang tinggi, terhadap protokol kesehatan," jelas Airlangga.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menerawang Kondisi Pemulihan Sektor Pariwisata RI, Bangkit?