Internasional

Raja Salman Ribut dengan Iran, Ada Apa?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
25 September 2020 06:56
FILE PHOTO: Saudi Arabia's King Salman bin Abdulaziz Al Saud talks during the opening of 29th Arab Summit in Dhahran, Saudi Arabia April 15, 2018. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY/File Photo
Foto: Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz membidik Iran, dalam pidatonya di pertemuan tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia menyerukan solusi komprehensif untuk "menahan" aktivitas saingannya itu di regional Timur Tengah dan menghentikannya mendapatkan senjata pemusnah massal.

Sebagaimana ditulis Al-Jazeera, penjaga dua kota suci itu mengatakan Iran mengeksploitasi kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia untuk mengintensifkan ekpansinya dan jaringan terorismenya. Ia bahkan menuding hasilnya adalah kekacauan, ekstremisme dan sektarianisme.

FILE PHOTO: Saudi Arabia's King Salman bin Abdulaziz Al Saud, attends a banquet hosted by Shinzo Abe, Japan's Prime Minister, at the prime minister's official residence in Tokyo, Japan, Monday, March 13, 2017.  To match Insight SAUDI-POLITICS/KING REUTERS/Tomohiro Ohsumi/Pool/File PhotoFoto: Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud (REUTERS/Tomohiro Ohsumi)
FILE PHOTO: Saudi Arabia's King Salman bin Abdulaziz Al Saud, attends a banquet hosted by Shinzo Abe, Japan's Prime Minister, at the prime minister's official residence in Tokyo, Japan, Monday, March 13, 2017. To match Insight SAUDI-POLITICS/KING REUTERS/Tomohiro Ohsumi/Pool/File Photo



"Sebuah solusi komprehensif dan posisi internasional yang tegas diperlukan," katanya kepada 193 anggota Majelis Umum dalam sebuah pernyataan video, dikutip Jumat (25/9/2020).

"Pengalaman kami dengan rezim Iran telah mengajari kami bahwa solusi parsial dan meredakan situasi tidak menghentikan ancamannya terhadap perdamaian dan keamanan internasional."

Raja berusia 84 tahun itu mengatakan Timur Tengah telah menderita besar dalam politik dan keamanan karena Iran. Menurutnya negeri Ayatollah Khamenei itu membawa ketidakstabilan.

Arab Saudi didominasi mayoritas Muslim Sunni dan Iran yang didominasi Syiah terkunci dalam beberapa perang proksi di Arab. Termasuk di Yaman, di mana keduanya berseberangan, dengan Saudi memerangi kelompok Houthi dan Iran sebaliknya.

Ini juga menyangkut Hizbullah di Lebanon. Raja Salman menuding kelompok yang didukung Tehran itu menyebarkan kekacauan politik yang pada akhirnya patut disalahkan atas ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut Agustus lalu.

"Organisasi teroris ini harus dilucuti," kata Raja Salman.

Sementara itu, Juru Bicara misi PBB di Iran, Alireza Miryousefi menolak semua isi pidato Raja Salman. Ia menyebut tuduhan itu tak berdasar.

"Pernyataan yang tidak konstruktif dan tidak beralasan dari pemimpin Saudi," ujarnya.

"(Itu) hanya memperkuat kekuatan tertentu yang berniat menyebarkan perselisihan di antara negara-negara kawasan dengan tujuan menciptakan perpecahan permanen. Dan menjual lebih banyak senjata mematikan ke kawasan (Timur Tengah)," katanya merujuk ke Amerika Serikat (AS).


(sef/sef) Next Article Ada Apa dengan Arab? Raja Salman Kembali Pecat Pejabat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular