Anies Bilang Corona di DKI Melandai & Terkendali, Beneran?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 September 2020 06:46
Petugas dari Polda, Satpol PP, Dishub dan TNI  menggelar Operasi Yustisi bersamaan dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB  di Jln Raya Pasar Jumat, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas dari Polda, Satpol PP, Dishub dan TNI menggelar Operasi Yustisi bersamaan dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Jln Raya Pasar Jumat, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Per 24 September, jumlah pasien positif corona di Jakarta tercatat 66.731 orang. Bertambah 1.044 orang (1.59%) dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam dua pekan terakhir (11-24 September), rata-rata pasien baru bertambah 1.147 orang dalam sehari. Naik dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 1.033 orang.

Dari sisi jumlah orang memang masih ada kenaikan. Namun benar kata Anies, pertumbuhannya melambat alias melandai.

Dalam 14 hari terakhir, laju penambahan pasien rata-rata 1,99% per hari. Turun dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 2,43% per hari. Lumayan, kurva kasus corona di Jakarta memang melandai meski belum signifikan.

Tanpa PSBB yang lebih ketat, Anies menyebut bahwa kasus corona di Jakarta akan meledak. Bisa jadi penambahan pasien bisa mencapai 2.000-an per hari pada pertengahan Oktober jika tidak ada upaya pengendalian.

"Kita masih harus terus bekerja bersama untuk memutus mata rantai penularan. Pemerintah terus tingkatkan 3T (testing, tracing, treatment) dan warga perlu berada di rumah dulu, hanya bepergian bila perlu sekali dan terapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan)," imbau Anies.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular