
Banyak Daerah Belum Serius Laksanakan 3T Dalam Perangi Covid

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus Covid-19 di Indonesia telah menembus 252.923 orang, dengan penambahan 4.071 orang pada Selasa (22/09/2020) dan belum menunjukan tanda-tanda penurunan. Bahkan banyak daerah yang dinilai belum serius menjalankan 3T (trace, test, treat) dalam penanggulangan pandemi, padahal masa-masa ini telah berjalan lebih dari enam bulan.
"Saya melihat belum menjadi fokus yang serius dari mayoritas daerah di Indonesia, hanya tiga wilayah DKI Jakarta, DIY Yogyakarta, dan Sumatera barat. Daerah lain belum serius setelah lebih 6 bulan ini, tidak ada keseriusan meningkatkan aspek testing," kata Ahli Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/09/2020).
Padahal dalam menghadapi pandemi Covid-19, tidak dapat mengabaikan peran tes untuk mencari sumber penularan. Dia menilai seharusnya tes mencari pasien yang positif Covid-19 menjadi tolak ukur untuk pengendalian pandemi di setiap daerah. Dicky menegaskan melalui tes juga dapat ditentukan sebuah pandemi berakhir.
"Testing ini juga menentukan performa dan optimalisasi dari kontak tracing. Percuma kalau tanpa testing dan tracing yang maksimal. Dengan tes, kita bisa deteksi awal orang membawa virus agar tidak lebih parah dan mencegah kematian," ujarnya.
Dengan melakukan tes dan kontak tracing, maka dapat dilakukan tindakan lanjutan baik isolasi ataupun perawatan lebih lanjut. Melakukan tes massal juga merupakan upaya pencegahan agar beban ke fasilitas kesehatan tidak terlalu berat, dan dilakukan pencegahan kematian.
"Data inilah yang menjadi dasar kita membuat kebijakan dan menilai pandemi ini. Begitu pentingnya testing ini tidiak bs diabaikan oleh pemerintah pusat dan daerah," kata Dicky.
Idealnya tes dilakukan sesuai standar WHO dan merata di setiap daerah atau sekitar 38-40 ribu tes per hari, bahkan jika bisa sampai 50 ribu tes per hari maka menjadi tanda bagus untuk Indonesia.
"Ini harus diupayakan oleh semua daerah, kita punya solusi lain rapid test anti gen yang direkomendasikan WHO. Peningkatan cakupan tes penting supaya daerah memahami situasi pandeminya dan ini akan menjadi basis atau data dasar yang valid untuk melakukan intervensi, termasuk Pilkada," tambahnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa