
Jet China Seliweran di Langit, Taiwan Kerahkan Senjata Perang

Jakarta, CNBC Indonesia - Pesawat China disebut terus memutari wilayah Taiwan. Ini membuat Taipe bersiap dengan mengerahkan sistem persenjataan perang, anti rudal, guna mengacak pesawat tempur China.
Sebagaimana dikutip AFP, dua pesawat anti kapal selam Y-8 China menyusup ke zona identifikasi pertahanan udara barat daya (ADIZ) Taiwan. Ini adalah keempat kalinya terjadi dalam lima hari terakhir.
![]() Taiwan's Indigenous Defense Fighter (IDF) jets are displayed with their weapons payload during a visit by Taiwan President Tsai Ing-wen at the Penghu Magong military air base in outlying Penghu Island, Taiwan Tuesday, Sept. 22, 2020. Tsai visited the military base on one of Taiwan’s outlying islands Tuesday in a display of resolve following a recent show of force by rival China. (AP Photo/Johnson Lai) |
Pekan lalu, pembom China juga masuk ke kawasan ini tiga kali. Dua diantaranya terjadi saat diplomat AS melakukan perjalanan ke pulau yang dianggap provinsi oleh Beijing tersebut.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan akan mempertahankan hak untuk membela diri dan melakukan serangan balasan. Apalagi, seiring seringnya 'gangguan' dan ancaman China.
"Prinsip utama kami bukanlah memprovokasi, bukan untuk meningkatkan konflik, memicu insiden atau menyebabkan salah tembak," kata menteri pertahanan Yen De-fa kepada wartawan Senin (21/9/2020), dikutip Selasa (22/9/2020).
"Tapi kami tidak takut perang dan kami harus mempertahankan hak kami yang diperlukan untuk membela diri dan menyerang balik."
Menteri Luar Negeri Taiwan juga menuding China mengancam perdamaian. Bahkan, China diminta segera mundur dari wilayah Selat Taiwan.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu mendesak Beijing untuk "kembali ke standar internasional yang beradab".
Ini setelah seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan tidak ada yang disebut garis tengah di Selat Taiwan karena (Taiwan) adalah bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah China.
"Garis tengah telah menjadi simbol untuk mencegah konflik militer dan menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan selama bertahun-tahun. Komentar kementerian luar negeri China setara dengan menghancurkan status quo," kata Wu kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari laman yang sama.
"Saya menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengutuk PKC (Partai Komunis China) karena kata-kata dan perbuatannya yang berbahaya dan provokatif yang mengancam perdamaian... China harus mundur."
Sementara itu, Presiden Tsai Ing-wen mengadakan pidato di depan angkatan udara Taiwan. Dengan pemandangan sejumlah jet tempur, ia menegaskan negaranya akan tetap mempertahankan teritorinya.
![]() Taiwanese airmen gather during a visit by Taiwan President Tsai Ing-wen to the Penghu Magong military air base in outlying Penghu Island, Taiwan Tuesday, Sept. 22, 2020. Tsai visited the military base on one of Taiwan’s outlying islands Tuesday in a display of resolve following a recent show of force by rival China. (AP Photo/Wu Huizhong) |
Sebagaimana diketahui China telah meningkatkan tekanan diplomatik, ekonomi dan militer ke Taiwan sejak Tsai terpilih di 2016. Ia keras menolak pandangan bahwa Taiwan adalah bagian dari 'satu China'.
(sef/sef) Next Article Presiden Taiwan Pamer Jet Tempur, Siap Perang Hadapi China?
