Kirim 'Surat Cinta' ke KPU, Tito: Batasi Kerumunan Pilkada!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian, menegaskan kerumunan yang melibatkan massa banyak di setiap tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada), terutama saat kampanye harus dibatasi semaksimal mungkin apapun bentuknya.
Hal tersebut dikemukakan Tito dalam sebuah diskusi bertajuk Strategi Menurunkan Covid-19, Menaikan Ekonomi, seperti dikutip laman Sekretariat Kabinet, Senin (21/9/2020).
"Jadi seperti mohon maaf rapat umum, saya tidak setuju ada rapat umum, konser apalagi, saya tidak sependapat maka saya membuat surat langsung ke KPU," katanya.
"Kemendagri keberatan tentang itu dan kemudian segala sesuatu yang menimbulkan kerumunan itu yang berpotensi tidak bisa jaga jarak dibatasi, tapi ada tidak fair, kalau semua kerumunan dibatasi yang diuntungkan adalah petahana karena petahana dari 270 daerah sekian petahana power-nya," kata Tito.
Eks Kapolri itu mengaku telah mengusulkan pertemuan atau rapat terbatas hanya boleh dihadiri maksimal 50 orang yang mesti jaga jarak dan juga mendorong kampanye daring.
"Kemudian kita tahu kampanye dari itu bisa sampai ratusan ribu orang, apalagi live streaming konser pun boleh konser daring yang diinisiasi oleh Ketua MPR misalnya, dan ini sebetulnya menjadi peluang untuk event organizer kampanye," katanya.
"Nah, memang ada hambatan yang tidak memiliki saluran komunikasi yang baik, tapi ada RRI ada TVRI yang bisa tembus dan di beberapa daerah hijau masih bisa dilakukan kampanye terbatas," lanjutnya.
Tito mengatakan, pilkada ini sebetulnya bisa menjadi momentum emas untuk membuat 270 daerah daerah yang menggelar pemilihan bergerak menangani Covid-19. Ini karena semua pasangan calon bergerak menangani Covid-19.
"Masyarakat dibangkitkan, pilihlah pimpinan yang bisa menangani Covid dan dampak sosial ekonomi di daerah masing-masing itu. Kampanye harus dilakukan sehingga masyarakat nanti menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah ini di daerahnya. Otomatis kalau bisa dibangun setting ini para calon kepala daerah ini di pikiran mereka hanya berpikir bagaimana tangani Covid-19 itu," katanya.
Karena itu, menurut Tito, perlu regulasi untuk mencegah kerumunan sosial dan untuk mendorong serta mewajibkan para calon kepala daerah ini dan tim suksesnya melakukan kampanye masif misalnya membagikan masker, hand sanitizer atau sabun atau juga membuat tempat sabun di tempat-tempat publik dengan nama gambar pasangan calon.
"Semakin banyak semakin baik, itu akan membantu sebetulnya langkah-langkah penanganan Covid-19," ujar Tito.
[Gambas:Video CNBC]
Bila Pilkada Tetap Digelar, Kasus Covid-19 di RI Bisa Meledak
(miq/dob)