
RI Episentrum Corona Dunia? Setidaknya di ASEAN Sih Begitu...

Mengapa pandemi virus corona di Ibu Pertiwi bisa begitu masif dan mematikan? Sebab, kita belum bisa memutus rantai penularan.
Penularan bisa dilihat dari tingkat reproduksi (Rt). Jika angkanya masih di atas 1, maka berarti seorang pasien positif berisiko menulari orang lain. Penularan masih terjadi, seperti yang dulu setiap hari disampaikan oleh Achmad Yurianto, mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19.
Mengutip data Bonza per 21 September pukul 09:14 WIB, hanya 12 dari 34 provinsi yang memiliki Rt di bawah 1. Artinya, penularan virus corona masih terjadi sebagian besar provinsi.
Sejak awal Juni lalu, pemerintah mulai melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 'Keran' aktivitas publik mulai dibuka, meski masih terbatas dan harus tunduk terhadap protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
Namun sepertinya kepatuhan masyarakat dalam menjaga jarak cukup rendah. Social Distancing Index keluaran Citi bisa menjadi gambaran bagaimana kepatuhan warga dalam menjaga jarak. Jika angkanya semakin dekat dengan nol, maka warga semakin tidak berjarak, semakin dekat, semakin tidak patuh protokol kesehatan.
Tren skor Social Distancing Index Indonesia cenderung semakin dekat dengan nol. Pada 25 Mei, angkanya masih -25 dan pada 11 September tinggal -13.
(aji/roy)