Korban Jiwa di DKI Melesat, Anies Inspeksi TPU Pondok Ranggon

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
20 September 2020 07:10
Petugas saat memakamkan pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Senin (7/9/2020). Petugas pemakaman mengatakan terjadi lonjakan jenazah yang terjadi dalam satu bulan lebih terakhir dengan memakamkan lebih 30 jenazah dalam satu hari.
Foto: Pemakamkan pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Senin (7/9/2020). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Senin, 14 September lalu. Namun selama sepekan PSBB diterapkan, kasus positif di ibu kota RI malah mengalami tren peningkatan. Bahkan, pada Rabu lalu Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Saefullah meninggal akibat Covid-19.

Hal ini tampaknya menjadi kekhawatiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pada Sabtu malam (19/09/2020) Anies bahkan terjun langsung ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Dalam postingan akun resmi Instagramnya, Anies menuturkan inspeksi ke lokasi pemakaman ini untuk mendengarkan cerita dan tantangan para petugas penggali kubur.

"Malam ini inspeksi ke TPU Pondok Ranggon. Melihat kembali lokasi pemakaman. Mendengarkan cerita, tantangan para petugas di sana. Mareka menggali dan memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19. Di bawah terik matahari, maupun di bawah sorotan lampu," tutur Anies dalam akun instagramnya pada Sabtu malam (19/09/2020).

Di tempat ini, lanjutnya, tanah-tanah gundukan kuburan itu belum memadat. Dia pun menyebutkan ada 45 jenazah dikuburkan kemarin. "Malam telah larut, penggali kubur belum akan pulang. Menanti jika datang kewajiban lagi di tengah malam," ujarnya.

Di akhir kalimatnya, Anies pun tak lupa memberikan pesan "Jangan tinggalkan rumah, kecuali sangat penting. Tetap lah di rumah dulu. Jika harus pergi keluar, selalu gunakan masker," tutupnya.

Tak lupa di ujung kata diselipkan #jagajakarta.

Berdasarkan data dari situs Covid19.go.id kasus positif Covid-19 di Jakarta sebesar 879 kasus pada 14 September, namun naik menjadi 1.076 pada 15 September, dan 1.294 kasus pada 16 September. Lalu, pada 17 September sempat menurun menjadi 1.113 kasus, tapi pada 18 September naik lagi menjadi 1.258 kasus, dan Sabtu, 19 September turun menjadi 988 kasus.

Begitu juga dengan kasus meninggal di DKI Jakarta, sempat melonjak menjadi 32 kasus meninggal pada 15 September dari 13 September hanya lima kasus meninggal, dan naik signifikan pada 14 September menjadi 27 kasus. Pada 16 September masih di atas 30 kasus, yakni 31 kasus meninggal. Namun pada 17 September sempat menurun hanya 14 kasus, tapi naik lagi pada 18 September menjadi 22 kasus, dan Sabtu, 19 September sebanyak 10 kasus.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Plt Kadis Parekraf DKI Ditusuk Orang Tak Dikenal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular