Duh Pak Anies & Kang Emil, Kasus Harian DKI-Jabar Tertinggi!

Monica Wareza, CNBC Indonesia

19 September 2020 16:00

Foto: Anies Baswedan, pimpin apel untuk penanganan Covid-19. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Tanda-tanda penurunan kasus corona (Covid-19) belum terjadi. Pada Sabtu ini (19/9/2020), kasusnya mencetak rekor lagi dan bertambah sebanyak 4.168 kasus dalam sehari.

Jumlah penambahan ini lebih banyak dibanding hari sebelumnya, Jumat (18/9) yang bertambah 3.891 orang. Sebelumnya pada 16 September jumlah kasus juga bertambah sehari 3.963 dan pada 17 September bertambah 3.635 kasus baru dalam sehari.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di situs kemkes.go.id, Sabtu ini (19/9/2020), total kumulatif kasus Corona di RI hari ini berjumlah 240.687 kasus dari hari sebelumnya 236.519.

Baca:

Rekor Lagi! Kasus Corona RI 19 September Nambah 4.168

Data ini dihimpun hingga pukul 12.00 WIB dan di-update secara berkala setiap harinya.

Selain itu kasus aktif sebanyak 56.889 orang atau 23,6% dari terkonfirmasi.

Sementara ada 174.350 orang sembuh atau 72,4% dari terkonfirmasi, dan 9.448 orang meninggal dunia atau 3,9% dari kasus terkonfirmasi. Jumlah suspek mencapai 107.863 orang dengan jumlah spesimen 44.543.

Data Kemenkes mencatat, Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan masih tercatat sebagai provinsi dengan penambahan harian terbanyak yakni 988 kasus meski turun dari hari sebelumnya.

Pada Jumat kemarin, penambahan kasus di DKI Jakarta lebih tinggi mencapai 1.258 orang dalam sehari sehingga total kasus di Ibu kota semakin mendekati 60.000 orang. Dan hari ini, total kasus positif di DKI akhirnya tembus 60.828 orang.

Berikutnya, data Sabtu ini mencatat, provinsi kedua dengan jumlah penambahan harian terbanyak yakni Jawa Barat yang dipimpin Ridwan Kamil (Kang Emil) dengan penambahan 470 orang, dan Jawa Timur 379 orang.

Dua lainnya dalam lima besar yakni Riau 303 kasus dan Jawa Tengah 271. Papua juga masuk dengan kasus terbanyak di urutan ke 6 dengan 205 kasus penambahan harian.

Untuk kasus sembuh, DKI mencatat penambahan sembuh 1.025 orang, disusul Jawa Barat 554 orang dan Jawa Timur 429 orang.

Adapun kasus meninggal dunia paling banyak di Jawa Tengah 40 orang, disusul Jawa Timur 20 orang, dan Jakarta 10 orang.