Hati-hati! Masker Scuba & Buff Tak Aman dari Penularan Covid

Jakarta, CNBC Indonesia- Seluruh dunia sedang menunggu vaksin Covid-19 untuk terbebas dari corona. Sebelum vaksin ditemukan sebenarnya sudah ada senjata ampuh yang bisa melawan Covid-19 selain vaksin, yakni masker.
Masker juga menjadi salah satu bagian dari protokol kesehatan sehari-hari terutama ketika berada di luar rumah. Namun tidak semua jenis masker baik digunakan untuk menangkal virus corona.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menegaskan tidak merekomendasikan pemakaian masker scuba atau buff di sejumlah fasilitas-fasilitas publik. Masker berbahan scuba dan buff hanya terdiri dari satu lapis dan terlalu tipis, sehingga kemungkinan tidak dapat menangkal droplet.
Masker berbahan scuba dan buff memiliki efektivitas antara 0-5%, angka ini jauh di bawah masker kain tiga lapis dengan persentase efektivitas 50-70%. Hal ini menyebabkan memakai masker scuba dan buff ini di tempat publik memiliki risiko tinggi tertular Covid-19
![]() |
Praktisi klinis sekaligus relawan Covid-19, dokter Muhamad Fajri Adda'i mengungkapkan, masker scuba dibuat dari bahan tipis yang elastis. Selain itu masker jenis ini hanya terdiri atas satu lapisan kain dan punya kecenderungan melonggar.
"Masker scuba itu tipis satu lapis, tidak efektif, karena bahannya neoprene, cenderung elastis. Jika ditarik, pori akan membesar. Padahal kita butuh kemampuan filtrasinya," terang Fajri dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (18/09/2020).
Sebelumnya Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga mengatakan masker yang baik digunakan adalah masker bedah bagi masyarakat yang sedang sakit serta masker kain yang berbahan katun dan memiliki tiga lapisan bagi masyarakat yang tidak dalam keadaan sakit.
PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) pun telah meminta pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) menghindari pemakaian masker scuba dan buff.
Lantas masker seperti apa yang efektif melawan corona?
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah merilis jenis masker medis dan non medis yang bisa digunakan untuk menghambat penyebaran corona.
1. Masker N95
Ini adalah masker kelompok Filtering Facepiece Respiratpr (FFR) sekali pakai. Masker ini memiliki face seal fit yang ketat sehingga pengguna terhindar dari aerosol dan paparan cairan droplet. Masker ini direkemondasikan bagi tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien Covid-19.
2. Masker bedah 3 Ply
Masker ini memiliki tiga lapisan yang efektif menyaring droplet yang keluar dari pemakai ketika batuk, bersin atau berbicara. Masker ini disarankan bagi mereka yang mengalami gejala flu, batuk, atau bersin dan bagi tenaga medis.
3. Masker kain
Masker kain termasuk masker non-medis yang wajib digunakan untuk sehari-hari. Menurut WHO, idealnya masker kain terdiri dari tiga lapis. Yakni, lapisan paling dalam yang terbuat dari bahan hidrofilik (seperti katun atau campuran katun.
Lapisan tengah yang terbuat dari bahan hidrofobik dari bahan tanpa tenun sintesis seperti polipropina atau lapisan katun yang dapat meningkatkan filtrasi atau menahan droplet. Laporan terluar yang terbuat dari bahan hidrofobik seperti polipropilena, poliester, atau campuran keduannya.
[Gambas:Video CNBC]
Satgas Covid: Jangan Pakai Masker Scuba & Buff di Area Publik
(dob/dob)