Horor! Ada 5 Mayat Ditemukan di Freezer Kapal di Jakarta

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
18 September 2020 12:17
Sayup suara ombak menyusup hingga ke ruang-ruang sempit Kapal yang tengah bersandar di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Rabu (29/7/2020) petang itu. Sejumlah anak dengan berani tengah asik melompat bergantian dari atas kapal, sambil berteriak.
Sunda Kelapa adalah nama pelabuhan yang berada di ujung utara Jakarta. Pelabuhan ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Pada zaman kerajaan, Sunda Kelapa adalah pusat perdagangan. Kini, meski telah dimakan usia, pelabuhan ini masih tetap ramai.
Banyak orang mengais rezeki di Pelabuhan Sunda Kelapa. Ada pedagang, nelayan, Anak Buah Kapal (ABK), pemberi jasa sampan, hingga buruh angkut. Semua tumpah ruah menjadi satu. Namun bagi anak-anak sunda kelapa adalah tempat paling asik untuk bermain.

Pelabuhan Sunda Kelapa lambat laun tidak terlihat sesibuk saat masa jayanya. Kini, pelabuhan tersebut dikelola oleh PT Pelindo II dan tidak mengantongi sertifikasi International Ship and Port Security karena sifat pelayanan jasanya hanya untuk melayani kapal antar pulau di dalam negeri.

Dari sisi ekonomi pelabuhan ini masih cukup strategis, mengingat berdekatan dengan pusat-pusat perdagangan di Jakarta seperti Glodok, Pasar Pagi, Mangga Dua, dan lain-lainnya. Menjadi buruh kuli angkut mungkin bukan hal yang dicita-citakn oleh banyak orang. Namun ketika tidak ada lagi keahlian yang bisa ditawarkan selain tenaga kasar maka menjadi buruh kasar sebagai kuli angkut pun harus dijalani.

Setidaknya ini yang tertangkap saat melihat potret para kuli angkut di Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta Utara. Dalam sehari para pekerja kuli angkut ini mampu membongkar muatan dengan berat total 300ton. Beban sebesar ini dikerjakan oleh 20an orang pekerja.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Aktivitas Pelabuhan Sunda Kelapa (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Polres Kepulauan Seribu sedang menyelidiki penemuan mayat 5 anak buah kapal (ABK) di dalam freezer Kapal Starindo Jaya Maju VI.

"Iya betul, korban ada 5 ABK yang disimpan di dalam freezer. Saat ini masih kami selidiki," kata ujar Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Ermond mengutip detik.com, Jumat (18/9/2020).

"Karena wilayah kita perairan, kami kami lakukan operasi yustisi dengan mendatangi kala-kapal yang sedang berlayar. Kebetulan kapal ini sedang berlayar di Pulau Pari," imbuhnya.

Penemuan ini berawal dari patroli dalam rangka operasi yustisi yang dilakukan oleh anggota Polres Kepulauan Seribu di Kepulauan Seribu pada Kamis (17/9). Saat patroli, polisi menanyakan berapa jumlah ABK kepada nakhoda, yang ternyata jumlahnya tidak sesuai dengan manifes.

"Karena jumlahnya banyak, anggota cek manifesnya, kok nggak sesuai," katanya.

Tak sampai situ, polisi melihat gelagat mencurigakan dari ABK lainnya, sehingga dilakukan pemeriksaan. Sampai akhirnya ABK lainnya mengaku bahwa ada 5 orang temannya yang meninggal dan disimpan di dalam freezer.

"Setelah diketahui meninggal, ditanya mana posisinya, ternyata disimpan di freezer," katanya.

Anggota patroli lantas melaporkan temuan jenazah tersebut ke AKBP Morry. Morry kemudian memerintahkan anggotanya merapat ke Kapal Marina. Tiba di kapal Marina, nahkoda dan ABK di tes rapid. Sementara itu, 5 jenazah yang ditemukan dikirim ke RS Polri untuk dilakukan visum.

"Karena kita kan khawatir apakah korban ini meninggal dunia karena COVID-19, sehingga kita tes semua ABK," katanya.

Kelima korban yang meninggal tersebut adalah Muhammad Zulkarnain, Putra Enggal Pradana, Khairul Muttaqin, Miftahul Huda, dan Muhammad Sonhaji.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article ABK RI Dilarung di Kapal China, Siapa yang Tanggung Jawab?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular