ABK RI Dilarung di Kapal China, Menlu: Kita Mengutuk!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
10 May 2020 16:54
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi (Screenshot)
Foto: Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengutuk perlakuan pemilik kapal ikan milik perusahaan China. Menurutnya, apa yang dilakukan terhadap para warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) tersebut tidak manusiawi. Beberapa jasad ABK Indonesia dilarung di tengah laut.

"Saya ingin menekankan bahwa pertama kita mengutuk perlakuan yang tidak manusiawi yang dialami para ABK kita selama bekerja di kapal-kapal milik perusahaan RRT," kata Retno dalam konferensi pers, Minggu (10/5/20).

Dia menyebut bahwa informasi awal yang diperoleh antara lain terdapat permasalahan gaji.



"Sebagian dari mereka belum menerima gaji sama sekali. Sebagian lainnya menerima gaji namun tidak sesuai dengan angka yang disebutkan dalam kontrak yang mereka tandatangani," ungkapnya.

Retno menambahkan, selain persoalan gaji, ada pula masalah lain terkait jam kerja. Dia menyebut jam kerja yang diberlakukan kepada ABK asal Indonesia sangat tidak manusiawi. Rata-rata mereka mengalami kerja lebih dari 18 jam per hari.

Keterangan para ABK ini, kata Retno, sangat bermanfaat untuk dicocokkan dengan informasi informasi yang lebih dahulu diterima.

"Berdasarkan informasi, atau keterangan dari para ABK, maka perlakuan ini mencederai hak-hak asasi manusia," tegasnya.

Dia juga menegaskan, Pemerintah memiliki komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas, termasuk pembenahan tata kelola di hulu.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article ABK RI Dilarung di Kapal China, Siapa yang Tanggung Jawab?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular