
Hingga Agustus, Ekspor Batu Bara Tercatat Baru 50,9%

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor batu bara Indonesia hingga Agustus 2020 tercatat sebesar 201,3 juta ton atau baru mencapai 50,9% dari target ekspor tahun ini sebesar 395 juta ton.
Hal tersebut berdasarkan data publikasi Minerba One Data Indonesia (MODI) yang dipublikasikan di situs Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang CNBC Indonesia kutip pada Kamis (17/09/2020).
Dari data bulanan ekspor tersebut terlihat bahwa ekspor batu bara mengalami penurunan sejak April, saat pandemi Covid-19 mulai menyebar di berbagai penjuru dunia yang berdampak pada pembatasan mobilitas dan menurunnya aktivitas perekonomian berbagai negara.
Ekspor batu bara pada April 2020 terlihat anjlok menjadi 24,70 juta ton dibandingkan Maret yang masih mencapai 30,75 juta ton. Data ini juga memperlihatkan penurunan ekspor masih berlanjut hingga Juli dan Agustus. Namun, di data ini ekspor batu bara pada Agustus tercatat masih rendah yakni 15,56 juta ton, dibandingkan 22,90 juta ton pada Juli. Rendahnya data ekspor pada Agustus ini kemungkinan karena disebabkan belum semua perusahaan mencatatkan jumlah ekspornya.
Adapun rata-rata ekspor batu bara selama Mei-Juli sekitar 20-an juta ton per bulan. Angka ini lebih rendah dibandingkan ekspor pada masa sebelum terjadinya pandemi Covid-19 seperti pada Januari yang mencapai 32,14 juta ton.
Dalam kurun sisa waktu sekitar empat bulan hingga akhir tahun ini, artinya masih mengejar ekspor hingga sekitar 195 juta ton lagi untuk mencapai target, apakah ini memungkinkan?
Sebelumnya, Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan pandemi Covid-19 membuat serapan batu bara domestik terkoreksi tajam. Selain serapan domestik, imbuhnya, Covid-19 juga berdampak pada ekspor batu bara.
Dari sisi harga, Harga Batu Bara Acuan (HBA) sebagai patokan penghitungan royalti pemerintah juga terus mengalami penurunan. HBA pada Agustus 2020 turun menjadi US$ 50,34 per ton dari US$ 52,16 per ton pada Juli 2020.
Sejak pandemi Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi global sepanjang 2020, HBA sempat menguat sebesar 0,28% pada angka US$ 67,08 per ton pada Maret dibanding Februari yang sebesar US$ 66,89 per ton.
Namun kemudian, HBA terus mengalami pelemahan ke angka US$ 65,77 per ton pada April dan US$ 61,11 per ton pada Mei. Selanjutnya, pada Juni turun signifikan menjadi US$ 52,98 per ton, lalu Juli turun lagi di US$ 52,16 per ton. Pada September, HBA turun tipis menjadi US$ 49,42 per ton.
Berikut Rincian Realisasi Ekspor Batu Bara Januari-Agustus 2020, dari data MODI yang dikutip pada Kamis (17/09/2020):
1. Januari : 32,14 juta ton
2. Februari : 28,46 juta ton
3. Maret : 30,75 juta ton
4. April : 24,70 juta ton
5. Mei : 22,33 juta ton
6. Juni : 24,46 juta ton
7. Juli : 22,90 juta ton
8. Agustus : 15,56 juta ton
Total Ekspor Januari-Agustus 2020: 201,3 juta ton
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ganjar Sebut Jika Batu Bara Disetop Agak Mengerikan!