Saat Ahok Umbar Aib Direksi Pertamina Sampai Bubarkan BUMN

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
16 September 2020 12:06
Heboh! Ahok Bongkar Persoalan BUMN di Pertamina dan Peruri (CNBC Indonesia TV)
Foto: Heboh! Ahok Bongkar Persoalan BUMN di Pertamina dan Peruri (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok kembali bicara blak-blakan di hadapan publik. Kali ini tak tanggung-tanggung rahasia dapur perusahaan tempatnya memimpin itu pun dibongkarnya. Bahkan, dia pun tak segan mengusulkan pembubaran Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Di dalam salah satu video yang diunggah kanal YouTube POIN pada Selasa (15/09/2020), Ahok tak segan-segan mengungkapkan permasalahan pada sistem gaji di Pertamina. Ia menyebut gaji mantan pejabat di anak perusahaan masih tetap sama, padahal ketika orang itu sudah tidak lagi menjabat pada suatu posisi apalagi pimpinan perusahaan, maka menurutnya sudah semestinya gajinya pun berbeda.

"Orang dicopot dari jabatan direktur utama anak perusahaan, misal gaji Rp 100 juta lebih, masa dicopot gaji masih sama? Alasannya, dia sudah orang lama. Seharusnya gaji mengikuti jabatan Anda. Tapi mereka bikin gaji pokok gede-gede semua, Jadi bayangin orang kerja sekian tahun bisa gaji Rp 75 juta, dicopot nggak ada kerjaan pun dibayar segitu. Itu yang kita ubah, sistem itu," beber Ahok dalam tayangan video tersebut.

Ahok pun tak segan menyebutkan pergantian posisi direksi di perseroan karena adanya lobi-lobi. Bahkan, dia menyebut lobi-lobi itu pun langsung dilakukan ke Menteri.

"Dia bisa ganti direktur pun tanpa sepengetahuan saya. saya sempat marah-marah juga. Jadi, direksi-direksi lobinya ke Menteri karena yang menentukan Menteri. Komisaris pun rata-rata titipan dari kementerian-kementerian," katanya.

Dia pun menyebut Kementerian BUMN harus dibubarkan sebelum jabatan Presiden Jokowi berakhir. Menurutnya BUMN lebih baik jika dikelola secara profesional, salah satu caranya bisa meniru apa yang telah dilakukan Singapura dengan membentuk Temasek.

"Kementerian BUMN harusnya sudah dibubarkan sebelum Pak Jokowi turun. Kita sudah ada semacam Indonesia Incorporation, semacam Temasek. Persoalannya Presiden tidak bisa mengontrol manajemen BUMN. Kita nggak ada orang," tuturnya.

Dia pun menyinggung permintaan Perum Peruri yang meminta dana Rp 500 miliar untuk proyek tanda tangan digital.

"Saya lagi paksakan tanda tangan digital tapi Peruri bindeng juga masa minta Rp 500 miliar untuk proses paperless di kantor Pertamina. itu BUMN juga," ujarnya.

Menurutnya, itu sama saja setelah mendapat proyek ini Peruri tidak mau kerja lagi.

"Itu sama aja sudah dapat Pertamina nggak mau kerja lagi, tidur, 10 tahun jadi ular sanca, ular piton," kata Ahok.

Menanggapi komentar Ahok, Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman menyampaikan keterangannya. Berikut tanggapanya :

Kami menghargai pernyataan Pak BTP sebagai Komut yang memang bertugas untuk pengawasan dan memberikan arahan.

Hal ini juga sejalan dengan restrukturisasi Pertamina yang sedang dijalankan Direksi agar perusahaan menjadi lebih cepat, lebih adaptif dan kompetitif. Upaya Direksi Pertamina untuk menjalankan Perusahaan sesuai prosedur, menjadi lebih transparan dan profesional telah konsisten nyata dilakukan, melalui penerapkan ISO 37001:2016 mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) oleh Pertamina dan Groupnya, kerjasama dengan PPATK dan juga institusi penegak hukum, serta pendampingan dengan KPK.

Hal-hal yang bersifat corporate action dilakukan manajemen dalam rangka pertumbuhan perusahaan dan juga memastikan ketahanan energi nasional, tentu saja pastinya akan mempertimbangkan internal resources dan dilakukan secara prudent dan profesional.

Koordinasi dan komunikasi dengan komisaris dan juga stakeholder terkait terus kami jalankan, agar semua terinfokan dengan baik apa yang sedang dijalankan oleh Pertamina.

Sebagai informasi, untuk program One Village One Outlet, saat ini dari 66 ribu kelurahan di seluruh Indonesia, sudah 82%nya tersedia outlet LPG Pertamina. Sedangkan pertashop juga sudah ada 576 outlet Pertashop yang sudah terbangun dengan target 4.558 outlet.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh! Ahok Bongkar Persoalan BUMN di Pertamina dan Peruri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular