
Negara Ini Rusuh, Tapi Putin Kucurkan Bantuan Rp 22,3 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pinjaman US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,3 triliun (asumsi Rp 14.933/US$) pada Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Pinjaman diberikan setelah Lukashenko meminta bantuan setelah terjadi protes massal menuntut pengunduran dirinya selama lima minggu terakhir.
Akhir pekan lalu 100.000 pengunjuk rasa turun ke jalan di Kota Minsk dengan nyanyian lagu khas yang mengolok-olok pemimpin yang berkuasa selama 26 tahun itu.
Lukashenko berucap terima kasih ke Putin. Pemimpin Rusia itu memang diklaim mendukung kepemimpinan Lukashenko.
"Pertama-tama, saya ingin berterima kasih... secara pribadi terima kasih dan semua orang Rusia," katanya, dikutip dari Reuters, Selasa (15/9/2020).
Lukashenko, sempat digoyang dengan kudeta 9 Agustus lalu. Ia mengumumkan untuk reformasi konstitusi, meski dianggap oposisi sebagai upaya untuk mempertahankan kekuasaan.
Konflik di dalam negeri Belarusia sebenarnya konflik suksesi kekuasaan. Keinginan Lukashenko bertahan mendapat perlawanan dari rakyat.
![]() Polisi anti huru hara menahan lebih dari 400 demonstran di Belarusian. AP/ |
Tentangan juga datang dari Uni Eropa dan Amerika Serikat. Namun dukungan malah didapat dari Rusia.
Sementara itu, Juru bicara Putin, Dmitry Peskov juga mengatakan Rusia akan menarik cadangan petugas penegak hukum dan penjaga nasional yang sebelumnya ditempatkan di perbatasan.
Pasukan Rusia sebelumnya bersiap untuk campur tangan jika situasinya tidak terkendali di Belarusia.
"Kami ingin Belarusia sendiri, tanpa desakan dan tekanan dari luar, untuk menyelesaikan situasi ini dengan cara yang tenang dan melalui dialog serta menemukan solusi bersama," kata Putin.
Langkah Rusia ini membuat politisi oposisi Belarusia, Sviatlana Tsikhanouskaya, meradang.
"Orang Rusia yang terhormat! Pajak Anda akan membayar pemukulan kami. Kami yakin Anda tidak menginginkannya. Ini mungkin memperpanjang pergolakan kematian Lukashenko tapi tidak bisa mencegah kemenangan rakyat," katanya.
Sejask Minggu setidaknya sudah 774 orang ditangkap pemerintah Belarusia. Hampir semua pemimpin oposisi dipenjara, dideportasi, atau dipaksa ke pengasingan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belarus Rusuh! Polisi Tembak-tembakan, Capresnya Kabur
