
Belarus Rusuh! Polisi Tembak-tembakan, Capresnya Kabur

Jakarta, CNBC Indonesia - Polisi telah menembakkan peluru tajam ke pengunjuk rasa di Kota Brest, Belarus. Bahkan polisi telah menangkap 1.000 orang di seluruh negara tersebut.
Pasukan keamanan Belarus sudah bentrok dengan pengunjuk rasa selama tiga hari berturut-turut setelah Presiden Alexander Lukashenko mengklaim kemenangan telak dalam Pemilu ulang dan sang lawan menyatakan telah dicurangi.
Alhasil ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan pada Rabu ini (12/8/2020). Para wanita berpakaian putih ini membentuk rantai manusia di luar pasar makanan di Ibu Kota Minsk.
Banyak juga para pengunjuk rasa yang berdemo di depan penjara tempat para pendemo ditahan.
Lukashenko (65) telah memerintah Belarus selama lebih dari seperempat abad. Tapi publik marah karena penanganannya terhadap pandemi virus corona, ekonomi yang lesu, dan hak asasi manusia. Demikian laporan Reuters, Rabu (12/8/2020).
"Saya harus datang hari ini untuk mendukung mereka yang keluar pada malam hari," kata Elena, seorang pengunjuk rasa yang berbicara.
"Bukan hanya suara saya yang dicuri dari saya, tetapi 20 tahun dalam hidup saya. Pihak berwenang harus pergi."
Sementara, calon presiden penantang Presiden Belarus Svetlana Tikhanovskaya telah melarikan diri ke Lithuania setelah pemilu berakhir ricuh.
Tikhanovskaya melarikan diri menyusul bentrokan di malam kedua dalam unjuk rasa menolak hasil pilpres pada Senin (10/8) malam.
Menteri Luar Negeri Lithuania Linas Linkevicius mengatakan wanita 37 tahun itu saat ini dalam kondisi aman. Alexander Lukashenko diketahui meraih 80 persen dari total suara, sementara pemimpin oposisi yang merupakan mantan guru Bahasa Inggris itu hanya mendapat 9,9 persen suara.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demo Tolak UU Ciptaker Rusuh!