Internasional

Kerusuhan Pecah di Dublin Irlandia, 3 Anak Ditusuk Pisau

sef, CNBC Indonesia
24 November 2023 17:05
Sebuah bus dan mobil terbakar setelah adegan kekerasan terjadi di pusat kota Dublin, Kamis 23 November 2023 menyusul serangan pisau. Seorang gadis berusia 5 tahun menerima perawatan medis darurat di rumah sakit Dublin menyusul serangan pada hari Kamis yang melibatkan pisau. Seorang wanita dan dua anak lainnya terluka. Polisi Irlandia mengatakan mereka tidak menganggap kasus ini terkait dengan teror, dan bahwa seorang pria berusia 50-an, yang juga dirawat di rumah sakit karena luka serius, adalah “orang yang berkepentingan.” (Brian Lawless/PA via AP)
Foto: Kerusuhan Dublin, Irlandia (AP/Brian Lawless)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kerusuhan pecah di Dublin, Irlandia, Kamis (23/11/2023) malam waktu setempat. Para pengunjuk rasa terlibat bentrokan dengan polisi, membakar kendaraan dan menjarah toko-toko.

Hal ini terjadi setelah muncul laporan tiga anak kecil terluka dalam sebuah serangan pisau, di Parnell Square East, Dublin Utara. Seorang anak perempuan berusia lima tahun menderita luka serius sementara dua anak-anak lainnya dibawa ke rumah sakit.

Dua orang dewasa juga menderita luka. Dilaporkan bahwa mereka adalah seorang wanita dan tersangka pelaku serangan.

Awalnya, desas-desus muncul di media sosial tentang kewarganegaraan pelaku, yang menggaitkannya dengan imigran. Padahal polisi hanya menggambarkannya sebagai seorang pria berusia lima puluhan.

Kepala polisi Drew Harris menyalahkan kelompok sayap kanan atas kekerasan yang terjadi. Ia sempat memperingatkan soal telah muncul penyebaran informasi yang salah.

Diketahui dalam demo tersebut, beberapa pengunjuk rasa membawa tanda bertuliskan "Kehidupan Irlandia Penting". Mereka mengibarkan bendera Irlandia di lingkungan tempat tinggal komunitas imigran dalam jumlah besar.

"Rakyat Irlandia diserang oleh sampah-sampah ini," kata seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada AFP.

Irlandia sedang menghadapi krisis perumahan yang kronis. Pemerintah memperkirakan terdapat defisit ratusan ribu rumah bagi masyarakat umum.

Ketidakpuasan yang meluas telah memicu reaksi balik terhadap pencari suaka dan pengungsi. Di sisi lain, tokoh sayap kanan telah mempromosikan sentimen anti-imigrasi dalam demonstrasi dan di media sosial dengan klaim bahwa "Irlandia penuh".

Tidak Bisa Ditoleransi

Sementara itu, Menteri Kehakiman Irandia Helen McEntee mengatakan kejadian di pusat kota, termasuk serangan terhadap polisi "tidak dapat dan tidak akan ditoleransi". Ia berjanji akan mengambil tindakan.

"Elemen premanisme dan manipulatif tidak boleh menggunakan tragedi mengerikan untuk mendatangkan malapetaka," katanya, menyerukan ketenangan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Demo di Irlandia Pecah Buntut Penikaman 3 Anak Sekolah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular