
Anies Perketat PSBB, Mal & Restoran Akan Buka Semua Hari Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan seluruh restoran, pasar, dan pusat belanja (mal) tetap beroperasi pada masa pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin (14/9/2020).
Hal ini berbeda dengan masa PSBB pertama pada April hingga Juni lalu, di mana yang dibuka hanya khusus untuk pemenuhan kebutuhan pokok dan sehari-hari.
Kendati demikian, ada sejumlah pengecualian yang disyaratkan Pemprov DKI Jakarta. "Rumah makan, restoran bisa operasi hanya pesan antar atau ambil bawa pulang tapi tidak diizinkan menerima makan di tempat," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam keterangan pers di Balai Kota, Jakarta, Minggu (13/9/2020).
"Pasar dan pusat belanja boleh beroperasi paling banyak 50% pengunjung," lanjutnya.
Atas izin Anies tersebut, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat memastikan semua pengelola pusat belanja atau mal siap beroperasi dengan menjalankan PSBB ketat di DKI Jakarta yang mulai berlaku, Senin (14/9/2020).
"Kami sangat mengerti dan juga menyelami kekhawatiran Pemprov dan masyarakat luas dengan semakin berkembangnya pandemi Covid-19 ini, sehingga diperlukan suatu cara yang tepat sasaran untuk dapat mengurangi penularan Covid-19. Namun kali ini ternyata pihak Pemrov juga sudah mencatat bahwa pusat belanja di DKI bukan merupakan kluster Covid-19," kata Ellen.
Meski demikian, beberapa kategori yang belum diizinkan selama ini untuk beroperasional di pusat belanja masih tetap belum diizinkan seperti sinema, permainan anak, fitnes, dan yang terkait leisure.
"Keadaan saat ini memang perlu kerja sama dari segenap lapisan masyarakat dan juga mempertimbangkan berbagai aspek sehingga tujuan utama agar dapat menjaga kesehatan masyarakat dan juga berjalannya dunia usaha yang sudah terpuruk beberapa bulan ini masih dapat tetap berjalan. Umumnya produk-produk yang dijual di pusat belanja merupakan produk kebutuhan sehari-hari berupa sandang pangan," lanjutnya.
Kendati demikian, Ellen menyebut sejak mal dibuka 15 Juni 2020, jumlah pengunjung yang datang ke pusat belanja baru mencapai sekitar 35% hingga 40%, bahkan belum menyentuh level 50%. Keadaan itu, menurut dia, memang masih berat bagi para pelaku usaha dan juga pengelola mal.
"Namun dengan melihat bahwa banyak pihak yang terimbas dengan ditutupnya mal, seperti UKM, parkir, pedagang kecil, pemasok maka saat ini baik pengelola pusat belanja dan juga para tenant bekerja sama untuk bisa melewati keadaan yang berat ini, di mana setidaknya kami masih bisa membuka lapangan kerja bagi para karyawan yang sangat membutuhkan penghasilan," ujar Ellen.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Langgar Aturan PSBB, Anies Tutup 20 Perkantoran di Jakarta!
