Postur Sementara: Defisit APBN 2021 Naik Menjadi 5,7%

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
11 September 2020 11:11
Kementerian Keuangan Rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR dalam penyampaian dan pengesahan Laporan Panja-panja dalam rangka Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2021 DAN RKP Tahun 2021.  (CNBC Indonesia/Lidya Julita Sembiring)
Foto: Kementerian Keuangan Rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR dalam penyampaian dan pengesahan Laporan Panja-panja dalam rangka Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2021 DAN RKP Tahun 2021. (CNBC Indonesia/Lidya Julita Sembiring)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memperlebar defisit anggaran tahun depan sebesar 0,2%. Defisit anggaran melebar menjadi 5,7% dari sebelumnya 5,5%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit anggaran naik karena penerimaan negara yang disepakati mengalami penurunan sedangkan belanja mengalami kenaikan.

Dalam postur sementara, belanja negara ditetapkan naik sebesar Rp 2,5 triliun menjadi Rp 2.750 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 2.747,5 triliun di RAPBN 2021.

Sedangkan, penerimaan negara turun Rp 32,7 triliun menjadi Rp 1.743,6 triliun dari sebelumnya Rp 1.776,4 triliun.



"Untuk sementara defisit anggaran ada kenaikan 0,2% dari yang disampaikan bapak Presiden menjadi 5,7% dari PDB. Sehingga terjadi kenaikan pembiayaan sebesar Rp 35,2 triliun yang merupakan adalah penyesuaian defisit 0,2%," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Jumat (11/9/2020).

Ia menjelaskan, kenaikan belanja terjadi karena ada perubahan karena adanya penyesuaian anggaran pendidikan yang akan menjadi pos pembiayaan serta adanya tambahan cadangan belanja untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekitar Rp 15,8 triliun.

Lanjutnya, dengan kenaikan defisit ini maka terjadi juga perubahan pembiayaan anggaran. Pembiayaan tambahan defisit sebesar Rp 35,2 triliun tersebut akan dilakukan melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) hingga menggunakan uang kas negara yang masih tersedia.

Tambahan SBN untuk pembiayaan direncanakan sebesar Rp 34,9 triliun, penggunaan SAL Rp 15,8 triliun dan tambahan cadangan pembiayaan pendidikan Rp 15,4 triliun.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Para Sultan Minggir, Sri Mulyani Lebih Tajir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular