
Tertekan Rencana PSBB, Obligasi Pemerintah Lanjutkan Koreksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah mayoritas ditutup melemah pada Kamis (9/9/2020), menyusul rencana pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total di DKI Jakarta.
Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 1 dan 15 tahun dikoleksi investor hari ini, sedangkan sisanya cenderung dilepas investor. SBN tenor 1 tahun mengalami penurunan imbal hasil (yield) 30,3 basis poin ke 3,789%, dan yield SBN bertenor 15 tahun turun 0,5 basis poin ke 7,435%.
Sisanya, yield SBN mengalami kenaikan pada hari ini. Yield SBN bertenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara mengalami kenaikan 0,4 basis poin ke level 6,901%.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang turun. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Kenaikan yield terbesar tercatat di SBN dengan tenor 5 tahun yang naik 1,9 basis poin ke level 5,569%. Sedangkan, kenaikan terkecil terjadi pada SBN berjatuh tempo 20 tahun sebesar 0,2 basis poin ke 7,447%.
Laju yield SBN yang menguat dipicu kebijakan PSBB DKI Jakarta secara total yang akan diberlakukan pekan depan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan 'rem darurat' kembali ditarik pada Rabu malam. PSBB di ibu kota kembali diketatkan, bukan lagi PSBB Transisi. Mulai 14 September, warga Jakarta kembali disarankan untuk #dirumahaja.
"Kita akan menarik 'rem darurat' yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu. Bukan lagi PSBB Transisi, tetapi kita harus melakukan PSBB sebagaimana masa awal dulu," tegas Anies.
Upaya ini ditempuh mengingat kasus corona di Jakarta sangat mengkhawatirkan. Per 8 Agustus, jumlah pasien positif corona mencapai 48.393 orang, bertambah 1.014 orang (2,14%) dalam sehari. Sore ini, penambahan harian bahkan mencapai 3.861 kasus.
Dalam 14 hari terakhir (26 Agustus-8 September), rata-rata pasien baru bertambah 975,21 orang per hari. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yakni 579,71 orang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article MAMI: Yield Obligasi RI 10 Tahun Berpeluang Turun Ke 6%