Dekati Rekor, Jakarta Tambah 1.274 Kasus Baru Covid-19
![[DALAM] PSBB DKI JAKARTA](https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/09/10/dalam-psbb-dki-jakarta_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia- Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah dan telah menembus angka psikologis 200.000. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat penambahan pasien positif memecahkan rekor dengan 3.861 kasus baru Covid-19 pada Rabu (9/9/2020) sehingga totalnya menembus 207.203 orang.
Seperti sebelumnya, penambahan kasus baru ini didominasi oleh provinsi DKI Jakarta dengan penambahan 1.274 orang sehingga total kasus di Ibu kota menembus 50.000 orang. Sebelumnya penambahan pasien positif di Jakarta sempat mencapai rekor tertinggi pada 3 Setember 2020 dengan penambahan 1.359 orang, dan penambahan hari ini menjadi kedua tertinggi setelahnya.
Saat ini total kasus di Jakarta mencapai 50.671 orang, dan masih menjadi yang paling tinggi di Indonesia. Dalam 10 hari pertama September penambahan pasien positif di Jakarta menembus 10.585 orang, artinya penambahan rata-rata pasien positif baru mencapai lebih dari 1.000 orang per hari.
Sementara itu jumlah pasien sembuh sebanyak 1.004 orang sehingga totalnya 38.228 orang. Kemudian kasus meninggal bertambah 17 orang sehingga totalnya 1.351 orang. Untuk kasus kematian, Jakarta masih sedikit lebih rendah dibandingkan Jawa Timur yang mencapai angka kematian tertinggi di Indonesia dengan 2.688 kasus.
Tingginya penambahan kasus di Jakarta membuat pemerintah Provinsi menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total. Keputusan ini mempertimbangkan kasus Covid-19 di Jakarta yang semakin tidak terkendali, dengan kenaikan kasus aktif, jumlah kasus kematian, hingga tingkat keterisian tempat tidur.
"Bila situasi ini berjalan terus, dari data yang kami miliki bisa dibuat proyeksi 17 September 2020 tempat tidur isolasi yang kita miliki akan penuh. Sesudah itu tidak akan mampu menampung pasien Covid-19 dan ini waktunya hanya sebentar," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu (09/09/2020).
Dalam konferensi persnya Anies menjabarkan, jumlah orang yang dirawat di ruang isolasi di Jakarta yang terus bertambah dari sejak kasus muncul dan mulai melambat setelah dilakukan pembatasan. Pada 16 Maret Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penutupan sekolah, perkantoran, kegiatan umum, tempat-tempat umum. Dalam kurun 2 minggu kemudian jumlah kasus yang harus dirawat mengalami perlambatan sampai Juni melakukan pembatasan dan terjadi pelandaian.
Saat ini presentase dari tempat tidur yang digunakan naik, ambang batasnya 4.053. Anies mengatakan akan meningkatkan lagi 20% sehingga menjadi 4.807. Namun menaikkan jumlah tempat tidur bukan cuma menambah jumlah tempat tidur, tetapi memastikan ada dokter perawat, alat pengaman, obat-obatan, dan seluruh alat pendukungnya.
"Jadi menaikan kapasitas jadi 4.807 bila tidak dibarengi dengan pencegahan penularan ketat seperti sekarang maka tempat tidur itu akan penuh di pekan kedua Oktober," katanya.
Menaikan kapasitas tempat tidur menjadi 4.807 akan tercapai pada 6 Oktober 2020. Untuk jangka pendek Pemprov DKI Jakarta akan terus meningkatkan kapasitas, namun kalau tidak pembatasan ketat maka ini hanya sekedar mengulur waktu.
"Saya ingin tunjukan data issue kita, situasinya tidak cukup baik," ujarnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa
