Benarkah Ganjil-Genap Bikin Corona di Jakarta Menggila?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 September 2020 12:47
Penindakan Ganjil-Genap (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Penindakan Ganjil-Genap (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pernyataan Airlangga masuk akal. Pembatasan kendaraan pribadi melalui ganjil-genap membuat masyarakat memilih naik kendaraan umum.

Dalam situasi normal, ini adalah hal yang sangat baik. Namun dalam kondisi pandemi, ini justru bahaya.

Di kendaraan umum, menjaga jarak adalah hal yang agak sulit diterapkan. Begitu pula di lokasi transit seperti stasiun, terminal, atau halte. Ini membuat virus corona lebih mudah menyebar.

Namun pertanyaannya, apakah betul penggunaan kendaraan pribadi turun setelah penerapan ganjil-genap? Apakah kemudian terjadi peningkatan pengguna angkutan umum sehingga virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini lebih mudah menyebar?

Apple Mobility Index punya datanya. Benchmark atau acuan kondisi normal data ini adalah pada 13 Januari 2020, saat situasi masih happy-happy saja. Jadi 13 Januari adalah 100.

Dalam 35 hari terakhir (selama pemberlakuan ganjil-genap), rata-rata mobilitas masyarakat dengan mengemudi adalah 107,01. Malah lebih tinggi dari kondisi normal.

Artinya pemberlakuan ganjil-genap tidak membuat masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Ganjil-genap masih bisa 'diakali' misalnya dengan menempuh rute yang bebas dari aturan tersebut.

Kemudian, apakah pengguna transportasi umum meningkat begitu ganjil-genap berlaku? Sepertinya tidak.

Mengutip data Google Mobility Report, kunjungan masyarakat ke lokasi transit kendaraan umum masih saja rendah. Saat kunjungan ke tempat kerja dan pusat perbelanjaan mulai mendekati normal, tidak demikian dengan lokasi transit transportasi publik.

Per 6 September, kunjungan warga Jakarta ke tempat transit kendaraan umum masih 38% di bawah kondisi normal. Jauh lebih sepi ketimbang pertokoan (-23%), penjualan kebutuhan sehari-hari/groceries (-8%), atau tempat kerja (-16%).

coronaGoogle Mobility Report

Kalau melihat dua data ini, sepertinya kebijakan ganjil-genap bukan penyebab melonjaknya kasus corona di Jakarta. Namun untuk amannya, lebih baik aktivitas publik 'dikunci' dulu saja dengan PSBB.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/dru)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular