Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan memutuskan untuk mengakhiri masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi. Namun bukan berarti PSBB dihapus, yang ada malah diketatkan lagi.
"Kita akan menarik 'rem darurat' yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu. Bukan lagi PSBB Transisi, tetapi kita harus melakukan PSBB sebagaimana masa awal dulu.
"Kita bersepakat menarik 'rem darurat' dan kita akan menerapkan seperti arahan Bapak Presiden di awal wabah dahulu. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan usahakan beribadah juga dari rumah," papar Anies.
Sebetulnya seberapa parah kondisi pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Jakarta? Per 8 Agustus, jumlah pasien positif corona mencapai 48.393 orang. Bertambah 1.014 orang (2,14%) dibandingkan sehari sebelumnya.
Dalam 14 hari terakhir (26 Agustus-8 September), rata-rata pasien baru bertambah 975,21 orang per hari. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yakni 579,71 orang.
Jakarta kini kembali menjadi provinsi dengan jumlah kasus corona terbanyak di Indonesia. Dengan jumlah pasien positif corona sebanyak 49.397 orang per 9 September, Jakarta menyumbang 24,3% dari keseluruhan pasien di level nasional.
Mengapa kasus corona di Jakarta bisa melonjak dengan cepat? Sebab tingkat reproduksi virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini memang tinggi.
Tingkat reproduksi digambarkan dengan Rt. Jika Rt masih di atas 1, artinya seorang pasien positif corona bisa menularkan ke orang-orang lain.
Nah, Jakarta sudah lumayan lama tidak memiliki Rt di bawah 1. Penularan masih terus terjadi.
Virus corona lebih mudah menyebar saat terjadi peningkatan intensitas kontak antar-manusia. Kontak meningkat saat seseorang memutuskan untuk keluar rumah.
Begitu PSBB Transisi berlaku pada awal Juni lalu, frekuensi warga Jakarta keluar rumah meningkat. Ini terlihat dari peningkatan frekuensi warga menyetir kendaraan maupun berjalan kaki yang disarikan Apple Mobility Trends.
PSBB bertujuan untuk menekan kasus corona, melindungi nyawa warga Jakarta. Bagaimana pun, keselamatan jiwa adalah prioritas utama.
Namun perlu diingat bahwa 'tagihan' yang harus dibayar akan sangat mahal. Saat perkantoran, pabrik, restoran, kafe, pusat perbelanjaan, dan sebagainya terpaksa ditutup lagi, maka roda ekonomi yang sudah mulai bergulir akan kembali terhenti.
Jakarta bukan hanya berstatus sebagai ibu kota negara. Jakarta adalah jantung perekonomian Indonesia. Sumbangsih Jakarta terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional adalah yang tertinggi dibandingkan provinsi lainnya.
 BPS DKI Jakarta |
Sebelumnya, Bank Dunia sudah memberi wanti-wanti bahwa Indonesia bakal mengalami resesi jika pembatasan sosial (social distancing) kembali diketatkan. Lembaga yang berkantor pusat di Washington DC itu memperkirakan ekonomi Indonesia stagnan, tidak tumbuh, 0% pada tahun ini. Namun kalau PSBB ketat lagi, maka PDB Ibu Pertiwi akan mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 2%.
"Skenario di mana Indonesia mengalami resesi bisa terwujud jika terjadi lonjakan jumlah kasus yang menyebabkan pemerintah kembali menerapkan PSBB yang lebih ketat pada kuartal III dan IV. Ekonomi sulit untuk pulih ke level pra-pandemi sebelum 2021," tulis laporan Bank Dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA