Begini Gambaran Corona DKI yang Memaksa Anies Ketatkan PSBB

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 September 2020 06:50
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Mengapa kasus corona di Jakarta bisa melonjak dengan cepat? Sebab tingkat reproduksi virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini memang tinggi.

Tingkat reproduksi digambarkan dengan Rt. Jika Rt masih di atas 1, artinya seorang pasien positif corona bisa menularkan ke orang-orang lain.

Nah, Jakarta sudah lumayan lama tidak memiliki Rt di bawah 1. Penularan masih terus terjadi.

Virus corona lebih mudah menyebar saat terjadi peningkatan intensitas kontak antar-manusia. Kontak meningkat saat seseorang memutuskan untuk keluar rumah.

Begitu PSBB Transisi berlaku pada awal Juni lalu, frekuensi warga Jakarta keluar rumah meningkat. Ini terlihat dari peningkatan frekuensi warga menyetir kendaraan maupun berjalan kaki yang disarikan Apple Mobility Trends.

PSBB bertujuan untuk menekan kasus corona, melindungi nyawa warga Jakarta. Bagaimana pun, keselamatan jiwa adalah prioritas utama.

Namun perlu diingat bahwa 'tagihan' yang harus dibayar akan sangat mahal. Saat perkantoran, pabrik, restoran, kafe, pusat perbelanjaan, dan sebagainya terpaksa ditutup lagi, maka roda ekonomi yang sudah mulai bergulir akan kembali terhenti.

Jakarta bukan hanya berstatus sebagai ibu kota negara. Jakarta adalah jantung perekonomian Indonesia. Sumbangsih Jakarta terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional adalah yang tertinggi dibandingkan provinsi lainnya.

growthBPS DKI Jakarta


Sebelumnya, Bank Dunia sudah memberi wanti-wanti bahwa Indonesia bakal mengalami resesi jika pembatasan sosial (social distancing) kembali diketatkan. Lembaga yang berkantor pusat di Washington DC itu memperkirakan ekonomi Indonesia stagnan, tidak tumbuh, 0% pada tahun ini. Namun kalau PSBB ketat lagi, maka PDB Ibu Pertiwi akan mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 2%.

"Skenario di mana Indonesia mengalami resesi bisa terwujud jika terjadi lonjakan jumlah kasus yang menyebabkan pemerintah kembali menerapkan PSBB yang lebih ketat pada kuartal III dan IV. Ekonomi sulit untuk pulih ke level pra-pandemi sebelum 2021," tulis laporan Bank Dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular