Jakarta PSBB Total, Ekonomi RI Bakal Minus Lebih Dalam Lagi!

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
10 September 2020 06:10
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (27/8/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana gedung bertingkat di Jakarta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memutuskan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total akan berdampak signifikan terhadap perekonomian tanah air. Demikian disampaikan ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/9/2020) malam.

Menurut dia, PSBB total berarti semua kegiatan ekonomi dan juga sosial akan terhenti sebagaimana bulan April dan Mei lalu. Itu berarti bakal berdampak kepada sektor jasa di tataran pemerintah maupun masyarakat.

"Jadi pengaruh pendapatannya juga signifikan. Kantor nasional dan internasional kan juga di DKI. Ini kan juga ada pengaruh dari berbagai kendala
perizinan, konfirmasi berbagai macam hal terkait birokrasi terlambat. Ini akan berdampak pada bisnis di luar DKI karena semua pusat keuangan dan pemerintahan kan ada di Jakarta dan juga mobilitas orang kan juga sangat besar dan keluar Jakarta," kata Enny.

Ia bahkan meyakini pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 akan kembali berada pada teritori negatif sebagaimana kuartal II-2020.



"Negatif pasti karena daya beli masyarakat masih turun drastis dan utilitas manufaktur juga masih turun. Perkiraannya pemerintah kan karena PMI (Purchasing Manager Index) membaik walaupun masih 46, juga penjualan kendaraan bermotor membaik. Dipikirnya kuartal III ada pembalikan, belum tentu begitu," ujar Enny.

Enny menegaskan, persoalan saat ini bukan semata-mata masalah PSBB, melainkan perspektif investor. Di saat semua negara sudah membuka diri dan recovery aktivitas perekonomian seiring penurunan kasus konfirmasi Covid-19, sebaliknya dengan Indonesia.

Kalaupun Jakarta tidak menetapkan PSBB, lanjut Enny, berbagai negara yang melarang WNI masuk ke negara mereka. Hal itu membuat Indonesia semakin tidak ramah bagi investasi dan tidak menarik sebagai destinasi penanaman modal.

"Pilihan DKI Jakarta PSBB kembali atau tidak, sebenarnya bukan pilihan lagi, karena semakin banyak abai dan tidak mampu menyelesaikan pandemi," kata Enny.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ragunan Hingga Monas, Titik Wisata yang Tutup Gegara PSBB DKI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular