Juli 2020, Penjualan Ritel RI Jeblok -12,3%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 September 2020 10:33
- Suasana Supermarket di AEON Mall menerapkan sistem pembatasan pengunjung saat akan masuk ke AEON Supermarket agar tidak terlalu banyak customer yang berada di dalam, 27/5/20. CNBC Indonesia/Tri Susilo

- Sehingga prosedur physical distancing dapat dijalankan dengan baik mengingat kondisi saat ini harus dispilin melakukan protokol antisipasi covid-19.

- Sementara itu, penutupan operasional mall sesuai dengan perpanjangan masa PSBB di Kab. Tangerang hingga 31 Mei 2020.

- perasi mall hanya dikhususkan bagi tenant yang masuk sebagai kategori yang diperbolehkan beroperasi selama masa PSBB Kab. Tangerang.

- Masyarakat dihimbau agar tetap mengikuti aturan protokol kesehatan dengan memakai masker dan jarak jarak satu dengan yang lainnya. 

-Pantauan CNBC Indonesia dilapangan Tentara yang bertugas selalu berpatroli selama bertugas di dalam supermarket. 

- Terlihat petugas keamanan dan tentara memberikan himbauan memakai toa ( pengeras suara) agar pengunjung tidak berkumpul.  

- Antisipasi pihak mall bila pengunjung penuh akan di atur pembatasan pengunjung dengan bergantian untuk berbelanja dan pihak mall juga sudah menyiapkan tempat duduk yabg sudah diberi jarak satu dengan yabg lainnya.  

- Dimeja kasih juga dipasang tirai plastik untuk pencegahan COVID-19.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Ilustrasi Pasar Swalayan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan ritel di Indonesia masih mengalami penurunan. Namun lambat laun laju penurunannya melandai.

Penjualan ritel yang dicerminkan dalam Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Juli 2020 mencatat kontraksi atau pertumbuhan negatif 12,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang terkontraksi 17,1% YoY.

"Perbaikan penjualan diprakirakan terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditas yang disurvei, dengan penjualan pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau mengalami kontraksi paling rendah, dengan pertumbuhan sebesar -1,9% (yoy). Hal itu sejalan dengan peningkatan daya beli masyarakat dan implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)," sebut keterangan tertulis Bank Indonesia (BI) yang dirilis Rabu (9/9/2020).

Untuk Agustus 2020, BI memperkirakan penjualan ritel masih negatif tetapi kontraksinya menipis menjadi 10,1% YoY. Penjualan kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau diprakirakan mulai mencatat pertumbuhan positif pada Agustus 2020. Sementara itu, kelompok barang yang lain diprakirakan juga mengalami perbaikan dengan kontraksi yang menurun, kecuali kelompok barang Pelengkapan Rumah Tangga Lainnya.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 dan 6 bulan mendatang (Oktober 2020 dan Januari 2021) diprakirakan meningkat. Indikasi peningkatan harga tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 dan 6 bulan mendatang masing-masing sebesar 133,7 dan 157,7, lebih tinggi daripada periode sebelumnya masing-masing sebesar 131,5 dan 156,1. Responden memperkirakan kenaikan harga tersebut dipengaruhi gangguan distribusi barang dan jasa seiring dengan masuknya musim hujan.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Ritel Tumbuh Melambat di Juni, Tapi Minus di Juli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular