Korea Sampai Thailand Sukses Redam Corona, RI Kapan Ya...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 September 2020 11:33
Himbauan Protokol Kesehatan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Imbauan Protokol Kesehatan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara Asia terlihat mulai mampu menekan penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Sayangnya, Indonesia belum seperti itu...

Contoh di Korea Selatan. Sabtu pekan lalu, jumlah pasien positif corona bertambah 167 orang menjadi 21.177. Tambahan 167 orang adalah yang terendah dalam tiga pekan terakhir.

Puncak kasus terjadi pada pertengahan Agustus, di mana kala itu jumlah pasien positif bertambah lebih dari 400 orang dalam sehari. Selepas itu, jumlah kasus terus menurun.

"Dengan pembatasan sosial (social distancing) yang lebih ketat, kasus baru berhasil ditekan. Kami memperkirakan kasus baru akan terus menurun," kata Sohn Young-rae, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan, sebagaimana diwartakan Reuters.

Negara tetangga Singapura juga terlihat mampu mengendalikan penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Sejak 23 Agustus, pasien baru bertambah tidak sampai 100 orang per hari.

Dalam 14 hari terakhir (22 Agustus-4 September), rata-rata penambahan pasien baru di Negeri Singa adalah 57,79 orang per hari. Jauh menurun dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 110,29 orang.

Thailand lebih sangar lagi. Sejak 15 Agustus, pasien baru di Negeri Gajah Putih bertambah kurang dari 10 orang per hari. Bahkan ada kalanya tidak terjadi tambahan pasien baru, seperti pada 30 Agustus, 26 Agustus, atau 22 Agustus.

Prestasi lain, sudah puluhan hari tidak terjadi kasus infeksi domestik di Thailand. Kasus baru seluruhnya adalah penularan dari luar negeri (imported case).

Pada pekan ketiga Agustus, sempat ada seorang pasien positif corona di Bangkok yang ditengarai terjangkit dari dalam negeri. Namun otoritas kesehatan setempat menyatakan perempuan tersebut terjangkit virus corona dari luar negeri.

"Dia mungkin terinfeksi di Dubai (Uni Emirat Arab). Tidak di Bangkok," tegas Tawessin WIsanuyothin, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Thailand, sebagaimana diwartakan Reuters.

Apa yang terjadi di Korea Selatan, Singapura, hingga Thailand boleh dibilang membuat iri masyarakat Indonesia. Sebab, pandemi virus corona di Ibu Pertiwi bukannya terkendali tetapi malah semakin menjadi.

Per 6 September, jumlah pasien positif corona adalah 194.109 orang. Bertambah 3.444 orang (1,81%) dibandingkan hari sebelumnya.

Sudah lima hari beruntun pasien baru bertambah lebih dari 3.000 orang per hari. Rata-rata tambahan pasien baru dalam 14 hari terakhir (24 Agustus-6 September) bertambah 2.898,14 orang dalam sehari. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yang sebanyak 2.009,93 orang per hari.

Blavatnik School of Government di Universitas Oxford (Inggris) merilis angka Containent Health Index yang menggambarkan bagaimana kecakapan suatu negara dalam menangani pandemi virus corona dari aspek kesehatan. Indeks ini melihat aspek pembatasan aktivitas masyarakat, pengujian (testing), pelacakan (tracing), investasi di bidang kesehatan, sampai pengembangan vaksin anti-corona.

Per 4 September, skor Containment Health Index Indonesia ada di 56,44. Dari 10 negara anggota ASEAN, Indonesia menempati peringkat enam.

Sedangkan dalam penanganan pandemi secara umum, ada yang namanya Government Response Index. Pada 4 September, skor Indonesia adalah 51,6, nomor tujuh di level ASEAN.

"Sadar atau tidak sadar, kita sedang dihukum dunia. Gara-gara tidak becus menangani pandemi ini," tegas Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri, pekan lalu.

Oleh karena itu, Indonesia perlu meyakinkan dunia soal kemampuan mengendalikan pagebluk virus corona. Sebab jika tidak, maka cepat atau lambat kepercayaan investor bisa pudar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular