Inggris Siaga, Penikaman Birmingham Makan Korban Jiwa

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
06 September 2020 19:32
A police forensics officer taking photographs in Irving Street, in Birmingham after a number of people were stabbed in the city centre, Sunday, Sept. 6, 2020. British police say that multiple people have been injured in a series of stabbings in a busy nightlife area of the central England city of Birmingham.(Jacob King/PA via AP)
Foto: Penusukan di Birmingham, Inggris (Jacob King/PA via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Peristiwa penusukan kembali terjadi di Inggris. Kali ini, penikaman terjadi di Kota Birmingham, Minggu (6/9/2020) dan menewaskan satu orang dan dua orang lainnya terluka parah.

Kantor berita AFP mewartakan, penusukan berlangsung beberapa jam di Birmingham dan dilakukan secara acak.

Saat ini kepolisian setempat memburu satu tersangka setelah dipanggil untuk laporan penusukan di empat lokasi terpisah di pusat kota.

"Tampaknya itu acak dalam kaitannya dengan orang-orang yang diserang," kata Kepala Inspektur Steve Graham dari Kepolisian West Midlands, menambahkan bahwa itu diperlakukan sebagai pembunuhan.

Inggris berada dalam status siaga tinggi setelah dua penikaman massal di London pada tahun lalu, yang membuat kedua pelaku ditembak mati oleh petugas bersenjata.

Pada Juni, seorang pria didakwa melakukan pembunuhan setelah tiga orang tewas di sebuah taman di Reading, barat London, dalam serangan yang diselidiki oleh polisi anti-terorisme.

Enam orang kemudian terluka, termasuk seorang petugas polisi, di sebuah hotel yang menampung pencari suaka di kota Glasgow, Skotlandia. Polisi bersenjata menembak mati tersangka.

Insiden terbaru terjadi di tengah kekhawatiran tentang tingkat kejahatan penikaman di Inggris, khususnya di ibu kota, London.

Badan Pusat Statistik Inggris menyebut, jumlah penusukan di Inggris dan Wales meningkat enam persen dalam setahun hingga akhir Maret ini.

"Birmingham adalah salah satu kota paling beragam secara etnis di Inggris dengan populasi lebih dari satu juta, dan memiliki sejarah kekerasan geng yang eksplosif baru-baru ini," tulis laporan AFP.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penikaman Massal di Kanada Tewaskan 10 Orang, Ini Pelakunya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular