
Lowongan Kerja Ternyata Masih Banyak, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa bulan setelah era new normal berjalan, penyerapan tenaga kerja sudah mulai membaik khususnya pada sektor alih daya atau outsourcing pada perkantoran hingga industri manufaktur yang sudah menggeliat. Tentu ini jadi angin segar, di tengah ancaman ekonomi Indonesia masuk jurang resesi pada triwulan III-2020.
Ketua Umum Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) Mira Sonia mengungkapkan hingga kini sudah banyak tenaga kerja alih daya yang mulai diserap, meski memang belum normal seperti sediakala.
"Data ABADI ada 20 ribu karyawan yang kehilangan kerja, sebagian sudah kerja tapi belum semua, sekitar 30%. Tapi ini sudah jauh lebih baik dibanding dua bulan lalu yang belum banyak," kata Mira kepada CNBC Indonesia, Jumat (4/9).
Jumlah tersebut mengindikasikan sekitar 6 ribu tenaga kerja sudah mulai terserap oleh industri. Perusahaan alih daya yang memberikan rekomendasi tenaga kerja ke klien perusahaan menilai ada sejumlah pekerjaan yang sudah mulai banyak diserap.
"Yang banyak terserap misal sorter untuk logistik mulai banyak, paling banyak sales atau penjualan produk. Ada juga telesales dibutuhkan banyak sekarang, menjualnya lewat sambungan telpon," sebut Mira.
Ke depan, sejumlah perusahaan sudah mengantre untuk menyerap kembali tenaga kerja. Mereka sudah bersiap untuk kembali beraktivitas untuk menjalankan bisnisnya. Mira memprediksi beberapa pekerjaan yang penyerapannya bakal tinggi hingga beberapa bulan mendatang.
"Akan banyak di sisi sales, kondisi di lapangan sekarang mulai jualan kembali. Kemudian lebih ke fleksibel workers, seperti daily workers logistik, kemudian e-commerce mungkin ada campaign. Banyak juga tenaga kerja di lapangan seperti surveyor kolektor mulai banyak lagi," sebutnya.
Bermasalah di Sektor Tertentu
Serapan tenaga kerja alih daya di sektor tertentu seperti pusat perbelanjaan, minimarket dan cafe memang masih banyak kendala. Adanya pembatasan kegiatan jam kerja dan belum normalnya operasi memang ada dampak ke serapan alih daya
"Karena jam kerja makin pendek, shift-nya ngga perlu banyak, tadinya tiga shift sekarang dua shift aja, ada yang kehilangan pekerjaan atau berkurang jam kerjanya," katanya.
Berkurangnya jam operasional tadi membuat klien perusahaan mengurangi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Adapun jenis pekerjaan yang tetap dibutuhkan hingga kini, meski ada pengurangan, adalah yang berhubungan dengan operasional.
"Seperti cleaning service atau security tetap dibutuhkan," sebutnya.
Ke Mana tenaga kerja yang tidak terserap tadi?
Mira menyebut banyak yang melamar pekerjaan di tempat baru. Tidak sedikit juga yang mencoba memulai bisnis sendiri. Meski tidak mudah karena kebanyakan memulai dari nol, namun tetap harus dilakukan. "Misal yang kontraknya habis, karena off dia ada kompensasi. Dengan uang itu bisa dimanfaatkan untuk jualan, tapi banyak juga yang cari kerja lagi," sebutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Pekerjaan Ini Mulai Dibuka Lowongan Kerjanya