
Tampung Pabrik China, Rp12 T Disiapkan Demi Kawasan Industri

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono menyiapkan anggaran sebesar Rp 12 triliun untuk mendukung pembangunan kawasan industri. Dua kawasan yang ikut diguyur, yakni kawasan industri Batang di Jawa Tengah dan Subang di Jawa Barat.
"Ini salah satu tugas baru untuk di Batang seluas 4.500 hektare, dan Subang 1.600 hektare," kata Basuki di sela rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu (2/9/20).
Basuki menjelaskan pemerintah menyiapkan semua infrastuktur untuk mendukung hadirnya pabrik-pabrik relokasi dari China dan negara-negara lain. Dia mengaku, pengalaman selama ini dari relokasi pabrik raksasa, Indonesia masih kalah saing dari negara tetangga.
"Sehingga investor yang datang free untuk 10 tahun atau 20 tahun, sehingga hanya membayar service charge saja. Supaya bisa bersaing dengan negara lain. Karena pengalaman dari 30 pidahan dari China tahun lalu, tidak satupun mampir ke Indonesia," imbuh Basuki.
"Ini konsep baru karena lahannya adalah negara, kemudian semua infrastuktur dasar disiapkan pemerintah, baik jalannya, air bersihnya, dan perumahan karyawannya nanti," urainya.
Dalam hal ini, Kementerian PUPR bakal membangun infrastruktur penyediaan air baku, pembangunan jalan, drainase, bendungan, pengamanan pantai, interchange tol dan jalan kawasan.
"Ini kira-kira ada Rp 12 triliun ini disiapkan untuk Subang dan Batang, termasuk kawasan ekonomi khusus lainnya," kata Basuki.
Dalam bahan paparannya, anggaran yang dikhususkan untuk dukungan infrastruktur Kawasan Industri di Batang (4.000 ha) dan Subang (1.600 ha) sebesar Rp 9,6 triliun. Perinciannya diperuntukkan bagi penyediaan air baku, bendungan, pengaman pantai, drainase utama, clearing and grubbing, interchange toll, jaringan jalan kawasan dan jalan akses, IPAL dan jaringan pipa utama, TPST RDF, SPAM, serta pembangunan rumah susun bagi pekerja.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Kawasan Industri Batang akan menjadi surganya para investor, jika nanti mereka berminat membangun pabrik atau mendirikan usaha di sana.
"Pemerintah akan memberikan insentif kemungkinan besar untuk penggunaan lahan 10 tahun free charge. Jadi tidak perlu menyewa 10 tahun," jelas Agus dalam webinar Indef, Selasa (4/8/2020).
Saat ini, kata dia, pembangunan Kawasan Industri Batang saat ini masih dalam tahap pembangunan dan diharapkan seluruh infrastrukturnya bisa selesai pada tahun ini.
"Harus selesai akhir tahun ini infrastrukturnya, mulai dari jalanan, air, pengelolaan limbah dan sebagainya. Pelabuhan juga akan dibangun di Batang," kata Agus.
"Ini salah satu keputusan terakhir dari Pemerintah untuk membangun Batang, dan akan diikuti atau di 'copy paste' program batang industrial estate ini untuk program kedua yang dialokasikan di Subang, Majalengka. Lahan dipersiapkan BUMN, konsep dan program akan sama dengan Batang," lanjut politikus Partai Golkar itu.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Depan Jokowi, Basuki 'Pede' Lelang Dini PUPR Tuntas Maret
