
Jokowi Mau Sambung KA Cepat ke Surabaya, Bos KCIC Curhat

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra buka-bukaan soal keputusan Presiden Joko Widodo yang memutuskan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diperpanjang hingga Surabaya.
Hal itu disampaikan Chandra kepada wartawan saat ditemui di Casting Yard #1 proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KM29, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/9/2020).
Hari ini, PT KCIC kembali melakukan kegiatan peletakan girder di tiga lokasi Casting Yard yang berada di tiga titik sebagai tanda pencapaian progres proyek dalam merangkai seluruh trase kereta cepat JKT-BDG.
"Itu kan arahan dari presiden (proyek kereta cepat JKT-BDG dilanjutkan ke Surabaya) kan harus diimplementasikan oleh level menteri dulu. Kita memang di sini namanya membuat hal baru. Jadi banyak sekali kondisi yang belum disiapkan seperti peraturan-peraturan seperti peraturan di perhubungan (Kementerian Perhubungan) juga belum ada. Jadi harapannya kita selesaikan ini, peraturannya untuk kereta cepat sudah ada di sana," kata Chandra.
Menurut dia, proyek itu juga perlu didukung dengan masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Sebab, lazimnya dalam bisnis kereta, pembebasan lahan dan prasarana oleh pemerintah. Sedangkan PT KAI (Persero) melakukan pengadaan kereta.
Chandra mengungkapkan, proyek kereta cepat mengubah skema business as usual. Sebagai contoh, aset tanah di pinggir jalan tol Jakarta-Cikampek.
"Kita sewanya bukan ke Jasa Marga lho tapi ke negara. Ini barang milik negara itu juga aturannya. Kalau biasanya oleh pemerintah tidak ada sewanya, tapi kalau kepada kami investor kok jadi ada sewanya. Jadi yang kadang-kadang kami lihat ini kan investor membawa dana, ya tolong di-support jugalah jangan sampai iklimnya sudah bawa modal tetapi support-nya kurang," ujar Chandra.
"Kalau pemerintah bangun biayanya satu, kalau swasta kenapa harus mahal, ini kan juga penugasan dari negara harusnya equal-lah. Itu yang harus kita beresin dulu sebelum kita berjalan ke sana. Yang terpenting kalau bangun itu kan pendanaan ya itu nanti kita diskusikan lagi dengan partner-partner kita," lanjutnya.
Chandra mengungkapkan, yang krusial saat ini adalah menuntaskan dan mengoperasikan kereta cepat JKT-BDG. Hal itu merupakan concern utama dari PT KCIC. Sementara kebijakan memperpanjang rute hingga ke Surabaya sudah masuk ke dalam kebijakan tingkat menteri.
"Kami menunggu arahan dari sana. Kalau dari sisi kami, menyiapkan Jakarta-Bandung selesai beroperasi, standar-standarnya sesuai ada Indonesia punya standar yang digunakan di sini. Jadi mau disambung ke Surabaya pun standarnya sudah ada jadi kita di sana tidak nabrak-nabrak masalah ya. Harapannya di sana harusnya lebih mulus lagi," kata Chandra.
Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan melanjutkan proyek kereta cepat JKT-BDG hingga ke Surabaya. Keputusan itu dicapai dalam rapat terbatas yang dipimpin Jokowi pada 29 Mei lalu.
"Terkait proyek kereta cepat juga terjadi budget over-run, dan ada keterlambatan selama satu tahun. Oleh karena itu arahan Bapak Presiden agar lebih ekonomis untuk didorong kelanjutan proyek tidak hanya berhenti di Bandung tetapi terus sampai Surabaya. Dan diusulkan agar konsorsium bisa ditambah oleh konsorsium dari Jepang," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Airlangga mengatakan, kini soal rencana penyambung proyek kereta cepat Jakarta-Bandung hingga Surabaya, masih kajian oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Rencananya proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya yang selama ini akan digarap Jepang diintegrasikan dengan Jakarta-Bandung.
"Oleh Menteri BUMN akan dikaji, baik itu mengenai anggota konsorsium juga mengenai rute dan total project," kata Airlangga.
Terpisah, Erick mengonfirmasi Presiden Joko Widodo sudah setuju kereta cepat JKT-BDG disambungkan hingga Surabaya. Menurut dia, kebijakan itu akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.
Kendati demikian, Erick menegaskan deadline untuk proyek kereta cepat JKT-BDG tetap September 2022.
"Dan deadline-nya untuk Jakarta-Bandung tetap September 2022 harus bisa jadilah sebagai target. Hal-hal ini pemerintah sangat concern," katanya.
(miq/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mimpi Jokowi: Kereta Cepat JKT-BDG Beroperasi Juni 2023
