Bandara Baru DIY Bakal Sepi Kayak Bandara Kertajati, Pak BKS?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
31 August 2020 19:00
Komisi V DPR RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR, dan Kakorlantas Polri membahas evakuasi sarana dan prasarana arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri 1441H. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Budi Karya Sumadi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) angkat suara perihal pendapat sejumlah kalangan yang menilai Bandar Udara Internasional Yogyakarta atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo akan sepi laiknya Bandara Internasional Jawa Barat di Majalengka, Jawa Barat.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo baru meresmikan NYIA pada Jumat (28/8/2020) lalu. Bandara itu dibangun dengan menghabiskan anggaran hingga Rp 11,3 triliun.

Ditemui selepas mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menepis kekhawatiran tersebut.


"Ini kan masalah pandemi saja, nanti kalau sudah selesai sudah oke," ujarnya.

Berkaca dari BIJB, konektivitas menjadi kata kunci yang dapat berpengaruh kepada aktivitas NYIA. Oleh karena itu, Budi Karya bilang kalau pemerintah sudah menyiapkan prasarana dan sarana pendukung.

"Nanti kalau udah ada kereta api, itu setiap 30 menit ada, dan jarak tempuhnya 30 menit juga. Jadi kereta api membuat semuanya lebih gampang," katanya.

"Damri ada, ya dualah, tidak mungkin pakai pesawat lagi kan," kata Budi Karya.


Lebih lanjut, eks Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini mengungkapkan, keberadaan NYIA tidak akan 'mengkanibal' bandara lain di Jawa bagian tengah. Misalnya Bandara Internasional Adisoemarmo di Surakarta.

"Trafik naik terus dan saling melengkapi, Solo dan Yogyakarta itu saling melengkapi. Jadi sekarang orang Klaten itu senengnya di Solo," ujar Budi Karya mencontohkan.

Berikut adalah data pergerakan pesawat dan penumpang di NYIA sebagaimana dikutip dari PT Angkasa Pura I (Persero:

Trafik pergerakan pesawat
- Mei 2020: 127 pergerakan
- Juni 2020: 727 pergerakan
- Juli 2020: 1.045 pergerakan
- 1-24 Agustus: 960 pergerakan

Trafik pergerakan penumpang
- Mei 2020: 3.709 penumpang
- Juni 2020: 48.806 penumpang
- Juli 2020: 86.546 penumpang
- 1-24 Agustus 2020: 93.860 penumpang


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita BKS Soal Pesawat & Kereta Lumpuh Gegara Pandemi Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular