Internasional

Negeri Bollywood Ngamuk, India Sebut China Provokator

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
31 August 2020 15:55
In this Oct. 16, 2016, file photo, Indian Prime Minister Narendra Modi, front and Chinese President Xi Jinping shake hands with leaders at the BRICS summit in Goa, India. Modi made an unannounced visit Friday, July 3, 2020, to a military base in remote Ladakh region bordering China where the soldiers of the two countries have been facing off for nearly two months. Modi’s visit comes in the backdrop of massive Indian army build-up in Ladakh region following hand-to-hand combat between Indian and Chinese soldiers on June 15 that left 20 Indian soldiers dead and dozens injured, the worst military confrontation in over four decades between the Asian giants. (AP Photo/Manish Swarup, File)
Foto: AP/Manish Swarup

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer India mengeluarkan tuduhan untuk China pada hari Senin (31/8/2020), menyebut mereka melakukan gerakan "provokatif" di perbatasan Himalaya yang diperebutkan kedua negara.

Menurut kementerian pertahanan India dalam pernyataannya, insiden provokatif itu terjadi pada Sabtu lalu di Ladakh timur, dekat tempat 20 tentara India tewas dalam pertempuran di bulan Juni. Namun lembaga itu tidak merinci apakah ada bentrokan baru terjadi.

"Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan gerakan militer yang provokatif untuk mengubah status quo di perbatasan," katanya, mengutip AFP.

Lembaga itu menambahkan bahwa kedua belah pihak telah mengadakan pembicaraan militer pada hari Senin.

Sebelumnya pada 15 Juni, India dan China telah terlibat pertempuran di perbatasan tersebut. Di mana 20 tentara India tewas sebagai akibatnya. China juga mengakui memiliki korban jiwa tetapi tidak memberitahukan jumlahnya.

Kedua negara tetangga ini telah terlibat perselisihan di perbatasan sejak 1962. Namun sejak pertempuran terjadi lagi di bulan Juni itu, militer kedua negara telah mengerahkan puluhan ribu tentara ke wilayah itu.

Mereka juga telah mengadakan pembicaraan militer dan diplomatik untuk meredakan ketegangan. Namun hal itu tampaknya menemui jalan buntu. Kedua negara juga masih saling menyalahkan soal tragedi Juni, di mana India mengatakan pasukan China telah melanggar konsensus untuk meredakan ketegangan di perbatasan.

"Pasukan India mendahului aktivitas PLA ini di tepi selatan Danau Pangong Tso, melakukan langkah-langkah untuk memperkuat posisi kami dan menggagalkan niat China untuk mengubah fakta di lapangan secara sepihak," kata kementerian.

"Pertemuan bendera tingkat komandan brigade sedang berlangsung di Chushul untuk menyelesaikan masalah."


(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article India dan China Bertikai di Perbatasan, Ini Sikap Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular