
Jokowi Pakai Strategi Gas dan Rem Lawan Covid-19, Apa Itu?
Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kebijakan pemerintah yang disebut gas dan rem, dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan di sela kampanye penggunaan masker di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
"Bapak presiden meminta bahwa kita melakukan koordinasi gas dan rem tentunya rem di sektor kesehatan, gas pemulihan sosial ekonomi masyarakat ditambahkan safety belt di sektor keuangan," kata Airlangga, Minggu (30/8/20).
Kebijakan tersebut tertuang dalam tahapan Indonesia Sehat, Indonesia Kerja dan Indonesia Tumbuh. Untuk mencapai masa produktif sehingga meraih pertumbuhan, syaratnya menurut Airlangga yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah masyarakat sudah sehat.
Untuk mewujudkan itu, maka pemerintah menggelorakan ggerakan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Kegiatan semacam ini yang diharapkan akan terus bergulir sepanjang Covid-19 belum ditemukan vaksin yang digunakan secara massal.
"Saat situasi seperti ini memakai masker adalah cara paling sederhana dan efektif untuk mencegah Covid-19, namun tentu kita harus memilih masker yang bisa betul-betul men-screen musuh yang tidak terlihat atau virus," urainya.
Dia menyebut, sejauh ini pemerintah juga tengah menggenjot uji coba vaksin Covid-19 di Bandung. Dikatakan, tahun ini anggaran pengadaan vaksin tersebut mencapai Rp 5 triliun, untuk membiayai 30 juta vaksin dan tahun depan diperkirakan akan ditingkatkan lagi.
Dari sisi ekonomi sendiri, Airlangga menyebut bahwa tren positif mulai terjadi. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah indikator yang menunjukkan kebangkitan di beberapa sektor.
"Kita melihat bahwa stock market kita dari yang terendah bulan April 3000-an, indeks rupiah di atas Rp 16.000 (per US$). Nah sekarang semuanya sudah terlihat dalam jalur yang lebih trending positif," tandasnya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Instruksi Jokowi: Jangan Sampai Omicron Menyebar ke Luar Jawa
