Ekonomi Era Pandemi: AS -9%, Swiss Resesi, Meksiko Depresi?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 August 2020 06:38
parade Hari Mati
Perayaan Hari Kematian di Meksiko (REUTERS/Sergei Karpukhin)

Ketika AS masih bisa bernapas lega, tidak demikian dengan Meksiko sang tetangga. Pada kuartal II-2020, angka pembacaan kedua terhadap PDB Negeri Sombrero menghasilkan angka -18,7% YoY. Sedikit membaik ketimbang pembacaan awal yakni -18.9% YoY.

Pada kuartal I-2020, ekonomi Meksiko sudah terkontraksi -1,33%. Artinya, Meksiko sudah sah masuk zona resesi.

Namun ternyata kontraksi ekonomi Meksiko tidak hanya terjadi dua kuartal beruntun, tetapi lima! So, apakah resesi di Meksiko sudah 'naik pangkat' menjadi depresi?

Memang tidak ada definisi pasti soal depresi. Namun yang jelas berbagai literatur menggambarkan bahwa depresi adalah kontraksi ekonomi yang terjadi selama bertahun-tahun. Tidak hanya itu, depresi juga dicerminkan oleh lonjakan angka pengangguran.

Lima kuartal memang sudah lebih dari setahun, tetapi belum sampai dua. Jadi kontraksi ekonomi di Meksiko belum sampai bertahun-tahun, baru setahun lebih sedikit.

Selain itu, angka pengangguran Meksiko juga belum terlihat mengalami lonjakan. Angka pengangguran sempat menyentuh 4,7% pada April, tertinggi sejak September 2014. Namun sebulan kemudian turun lagi ke 4,2%.

Jadi, Meksiko rasanya belum pantas disebut depresi. Namun yang jelas Negeri Maria Mercedes semakin dalam terisap di lumpur resesi.

Negara yang baru mengumumkan angka PDB kuartal II-2020 adalah Swiss. Pada kuartal II-2020, ekonomi Swiss mengkerut 9,4% YoY. Ini menjadi kontraksi ekonomi terdalam setidaknya sejak 1966.

Swiss juga menjadi anggota baru 'klub' resesi. Ditambah Swiss, sekarang sudah ada 23 negara yang sah dan meyakinkan mengalami resesi.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular