Bukan Main-main, Kapal Selam Buatan RI Bikin Geger se-ASEAN

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 August 2020 06:10
PT PAL
Foto: PT PAL

Jakarta, CNBC Indonesia - Soal industri perakitan dan perawatan kapal selam, Indonesia bisa dibilang terdepan di kawasan ASEAN.

Periode 2019-2020 menjadi tonggak penting pengembangan kapal selam di Indonesia, saat tahap demi tahap Kapal Selam Alugoro yang dibuat PT PAL Indonesia yang bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), sukses menapaki keberhasilan beberapa uji coba pembuatan kapal selam.

Keberhasilan pembangunan Kapal Selam Alugoro menjadikan Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam. 

Kabar baiknya lagi, dukungan pemerintah terhadap pengembangan kapal selam sangat serius, termasuk soal dana. Pada buku Nota Keuangan Beserta RAPBN 2021, ada kabar baik. Pemerintah menyiapkan anggaran melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT PAL Indonesia, untuk pengembangan kapal selam. Nilainya mencapai Rp 1,3 triliun

"Dalam mendukung teknologi pembangunan kapal selam serta meminimalisasi ketergantungan terhadap industri alutsista dari luar negeri, Pemerintah dalam RAPBN tahun 2021 memberikan dukungan melalui pemberian PMN kepada PT PAL Indonesia (Persero)," tulis nota keuangan tersebut yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa (18/8).

Indonesia memang berencana menambah lagi tiga kapal selam melalui proses perakitan oleh PT PAL Indonesia kerja sama dengan Korea Selatan di Surabaya, Jawa Timur. Kontrak pengadaan kapal selam yang ke 4, 5, dan 6 sempat diteken pada 12 April 2019. 

Namun, sebelum lebih jauh pada pembuatan kapal selam 4-6, berikut ini proses pembuatan kapal selam ke-3 atau Kapal Selam Alugoro yang dibuat oleh PT PAL, 2019-2020. Dua unit sebelumnya sudah diproduksi di Korea Selatan di galangan kapal DSME.

Berikut rangkaian perjalanannya sebelum diserahkan ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akhir 2020 nanti, seperti disarikan dari penjelasan resmi PT PAL Indonesia.

PT PAL Indonesia (Persero) berhasil melaksanakan tahapan First Trimming Test Kapal Selam Alugoro pada 24 Oktober 2019 di dermaga kapal selam PT PAL Indonesia (Persero).

Tahapan sangat krusial dalam menguji keseimbangan kapal selam baik di permukaan maupun di bawah permukaan. Kapal Selam Alugoro berhasil memenuhi syarat kestabilan di permukaan dan pada saat menyelam. Tes ini membutuhkan kondisi perairan yang tenang dan memiliki kedalaman antara 15 hingga 18 meter.

Keberhasilan tahapan First Trimming Test Kapal Selam Alugoro merupakan pengalaman pertama di Indonesia, mengingat Kapal Selam Alugoro merupakan kapal selam pertama karya anak bangsa yang dibangun di PT PAL Indonesia (Persero).

Fase ini merupakan tes pertama untuk menyelam sebelum dilakukan tes di laut lepas. Kapal Selam Alugoro harus menjalani beberapa tahapan tes lain seperti Sea Acceptance Test (SAT) atau tes berlayar di perairan terbuka hingga tahapan Final Completion, sebelum akhirnya dapat beroperasi penuh (Comissioning).

Pembangunan Kapal Selam Alugoro merupakan investasi jangka panjang negara untuk memiliki penguasaan teknologi tertinggi alutsista laut yaitu kapal selam, investasi yang akan menjadi legasi kepada generasi penerus bangsa. Tidak hanya penguasaan teknologi, PT PAL Indonesia (Persero) juga dituntut untuk memiliki kemampuan membangun kapal selam karya anak bangsa. Pada tahapan ini, PT PAL Indonesia (Persero) membuktikan diri mampu menjawab tantangan tersebut dengan produksi Kapal Selam Alugoro dan kapal selam-kapal selam berikutnya.

Pada 20 Januari 2020, kapal selamAlugoro menjalani tahapan Nominal Diving Depth (NDD) di Perairan Utara Pulau Bali. NDD merupakan bagian dari 53 item Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Selam Alugoro.

Tahapan NDD dinyatakan berhasil, Kapal Selam Alugoro berhasil menyelam hingga kedalaman 250 meter. Menurut Kepala Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero) Satriyo Bintoro tahapan NDD ini sangat penting karena setelah tahapan NDD berhasil dilaksanakan dapat disimpulkan 90% proses pembangunan kapal selam telah berhasil.

Tahapan NDD Kapal Selam Alugoro ditinjau langsung oleh Kadislaikmatal Laksma Rachmad Hartoyo, Project Officer Kemhan Laksma Listiyanto yang didampingi oleh Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh dan Executive Vice President DSME Su Joon Yoo.

Kapal Selam Alugoro merupakan kapal selam ketiga dari Batch Pertama kerjasama pembangunan kapal selam antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).

Kapal selam tersebut sepenuhnya dibangun di Fasilitas Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero). Dalam pengerjaan joint section PT PAL Indonesia (Persero) berhasil menyelesaikan dengan predikat zero defect. 

Peluncuran serta pemberian nama kapal dilakukan pada 11 April 2019 di Dermaga Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero). Setelah itu Kapal Selam Alugoro menjalani berbagai proses pengujian seperti Harbour Acceptance Test (HAT), SAT, dan direncanakan akan  diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan untuk digunakan oleh TNI AL pada Desember 2020.

Kapal selam tersebut memiliki spesifikasi panjang 61,3 meter, kecepatan maksimal saat menyelam 21 knot dan kecepatan maksimal di permukaan 12 knot. Kegiatan SAT dilaksanakan di perairan utara Pulau Bali yang merupakan area latihan TNI AL serta memiliki kedalaman laut yang memadai. Selama pengujian Kapal Selam Alugoro dikawal oleh KRI RE Martadinata-331. Selama pelaksanaan SAT Kapal Selam Alugoro menggunakan Dermaga APBN, Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi sebagai sarana dan fasilitas berlabuh.

Pada 27 Januari 2020, Presiden Jokowi melakukan Kunjungan Kerja dan Rapat Terbatas Kebijakan Pengembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Dalam Negeri di PT PAL Indonesia (Persero).

Jokowi meninjau dan memasuki Kapal Selam Alugoro serta Fasilitas Produksi Kapal Selam yang dimiliki oleh PT PAL Indonesia (Persero). Jokowi mengapresiasi kerja sama pembuatan kapal selam Alugoro tersebut dan berharap suatu saat Indonesia akan berada dalam satu titik untuk mampu membuatnya secara mandiri.

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh menjelaskan kepada Jokowi melalui panel perihal kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh PT PAL Indonesia (Persero), progres Pembangunan Kapal Selam Alugoro, dan progres Proyek Overhaul KRI Cakra-401.

Jokowi mengapresiasi kinerja PT PAL Indonesia (Persero) selama empat tahun terakhir. Pada kesempatan tersebut Presiden memberikan arahan agar anggaran belanja pertahanan sebesar Rp 127 Triliun diarahkan untuk membeli produk-produk Industri Pertahanan Dalam Negeri.

Pada 4 Maret 2020, Kapal selam  Alugoro telah berhasil menjalani tahapan uji Tactical Diving Depth (TDD) hingga kedalaman 310,8 meter di Perairan Utara Pulau Bali. TDD adalah tes kedalaman taktis bagi sebuah Kapal Selam pada kedalaman di bawah layer laut yang sulit dideteksi kapal atas air, TDD merupakan bagian dari 53 item Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Selam Alugoro.

Menurut Kepala Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero) Satriyo Bintoro tahapan TDD ini penting untuk uji kekedapan kapal. Terbukti kapal selam dapat mempertahankan kekedapan pada kedalaman 300 meter dengan tekanan lingkungan pada kedalaman tersebut sebesar 30 bar. Uji kekuatan struktur ditinjau dan diikuti langsung Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh.

Kapal Selam Alugoro juga telah berhasil melaksanakan Nominal Diving Depth (NDD) 250 meter pada 20 Januari 2020 lalu. Kegiatan SAT dilaksanakan di perairan utara Pulau Bali yang merupakan area latihan TNI AL serta memiliki kedalaman laut yang memadai. Selama pengujian Kapal Selam Alugoro dikawal oleh KRI RE Martadinata-331 dan menggunakan Dermaga APBN, Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi sebagai fasilitas sandar dan berlabuh.

Pada 30 Juli 2020, Kapal Selam (Kasel) Alugoro sukses menyelesaikan pengerjaan drydocking di Graving Dock Irian PT PAL Indonesia (Persero). Selanjutnya setelah proses suplai logistik di Dermaga Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero), Kasel Alugoro sempat bertolak menyusuri Selat Madura, Laut Jawa, dan sempat menuju perairan Banyuwangi untuk menjalani fase lanjutan Sea Acceptance Test (SAT).

Plt. Kepala Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero) Satriyo Bintoro menjelaskan Kapal Selam Alugoro sempat menjalani drydocking selama 7 hari untuk pembersihan badan bawah garis air.

Dengan kondisi yang bersih diharapkan dicapai hasil yang optimal untuk pelaksanaan fase lanjutan SAT yang salah satunya adalah pelaksanaan Indiscretion Rate (IR). Kecepatan drydocking Kasel Alugoro tercapai berkat efisiensi pada pemakaian ulang fasilitas dock block yang sebelumnya dipergunakan docking Kasel Nagapasa Class.

Kapal Selam Alugoro merupakan Kapal Selam pertama karya Anak Bangsa, merupakan kapal ketiga dari kontrak pengadaan Kapal Selam Batch 1 yang di bangun secara joint section di PT PAL Indonesia (Persero) dan mendapatkan predikat zero defect pengelasan alias tanpa cacat.

Tidak main-main, predikat zero defect diakui langsung oleh timdari DSME Korea Selatan. Predikat tersebut berdasarkan pada laporan pengetesan radiografi atau yang biasa dikenal dengan X-Ray yang meliputi pengetesan untuk mencari cacat las sebagai berikut: crack, under cut, root concavity, excessive penetration, dan burn through. Terlebih kesuksesan zero defect didapatkan pada proses pengelasan material yang sangat khusus yakni HY-80.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular