Internasional

Kerusuhan Wisconsin AS Mematikan! 2 Tewas, 1 Terluka

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
27 August 2020 06:23
Aksi protes penembakan Jacob Blake. AP/David Goldman

Jakarta, CNBC Indonesia - Kerusuhan yang terjadi di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat (AS) menimbulkan korban jiwa. Dua orang tewas dan satu terluka dalam protes yang berakhir dengan kerusuhan Selasa (26/8/2020) malam.

Dalam laporan yang dimuat NBC, persis sebelum tengah malam suara tembakan meletus di tengah kerusuhan yang terjadi. Dalam video yang dibagikan di Twitter dan telah diverifikasi media itu, terlihat seorang pria duduk di tengah jalan sambil menodongkan senjata ke orang-orang yang berlarian di sepanjang jalan.

Satu orang tampak merebut senjata. Lalu kemudian terjadi tembakan dan terlihat seseorang jatuh beberapa meter dari penembak.

Satu orang lainnya juga terlihat ditembak sebelum pelaku bangun dari posisi duduknya. Seorang saksi mata yang juga jurnalis independen bernama CJ Halliburton mengatakan pelaku menembak seseorang di kepala tepat saat ia berada di jalan.

Hal ini dikonfirmasi kepolisian Kenosha pada Rabu (26/8/2020) waktu setempat. Investigasi tengah dilakukan dan identitas korban masih belum dirilis.

Sementara itu, Gubernur Wisconsin Tony Evers menerjunkan 500 pasukan semi militer Garda Nasional. Ini merupakan penambahan jumlah pasukan untuk kedua kalinya, dari sebelumnya 100 menjadi 250 pasukan.

Ia mengatakan Garda Nasional akan mendukung penegakan hukum lokal di Kenosha. Hal ini berbeda dari pernyataannya Senin, di mana pasukan disiagakan hanya untuk melindungi aset dan bangunan kota itu.

"Tragedi ini tidak masuk akal terjadi lagi," tegas Evers mengomentari penembakan baru yang terjadi, dikutip Kamis (27/8/2020). "Mohon lakukan (protes) dengan damai dan aman."

Kenosha sendiri memberlakukan jam malam mulai pukul 20.00 hingga 7.00 pagi.

Demo berujung kerusuhan di Kenosha terjadi akibat beredarnya video penembakan seorang warga kulit hitam bernama Jacob Blake (29), oleh polisi, Minggu (23/8/2020). Blake yang tanpa senjata ditembak tujuh kali oleh polisi.

Ia, menurut pengacara hak sipil-nya Benjamin Crump, disebut tengah meredakan insiden rumah tangga antara dua wanita. Namun saat ini menjauh dan mencoba masuk ke mobil, tiga orang polisi mendekatinya, di mana satu diantaranya menarik kemejanya dan melepaskan tembakan.

Penembakan itu sendiri dilakukan di depan anak-anaknya yang masih berumur 3,5,dan 8 tahun. Blake kini dirawat di rumah sakit dan menderita kelumpuhan sementara polisi yang terlibat kini masih diinvestigasi.

Hal ini memicu kemarahan warga. Warga protes sejak Minggu.

Demo dan kerusuhan juga menyebar di sejumlah kota di negara bagian lain termasuk New York, Los Angeles dan San Diego. Menurut pemadam kebakaran setempat, ada 37 kebakaran dan sejumlah laporan luka tembak mengancam jiwa di sejumlah wilayah titik demo.

Peristiwa ini kembali mengingatkan penembakan George Floyd yang tewas di tangan polisi Mei lalu. Floyd meregang nyawa dalam keadaan tidak bersenjata setelah lehernya ditekan dengan dengkul oleh polisi Minneapolis, Minnesota, saat coba ditangkap karena laporan penggunaan uang palsu.

Hal ini menimbulkan demo BlackLivesMatter. Bukan hanya di AS, demo menuntut keadilan ras juga melebar ke sejumlah negara.

Masih dikutip dari laman yang sama, penembakan terjadi di tengah kemunculan milisi lokal bernama The Kenosha Guard. Kelompok bersenjata itu menggambarkan diri dalam laman sosial media Facebook, sebagai warga bersenjata yang melindungi kehidupan dan properti di Kenosha.

"(Adakah) patriot yang mau angkat senjata dan membela Kota (kami) malam ini dari penjahat jahat? Tidak diragukan lagi, mereka saat ini tengah berencana untuk membakar bagian kota kita selanjutnya malam ini," tulis kelompok itu.

Namun sayangnya, laman itu dihapus meski sudah mendapat 4.000 likes.

Ditulis media itu, kelompok bersenjata kerap muncul menyaksikan perkembangan demo di AS dan bersumpah melindungi properti. Mereka menggunakan gaya khas militer dan rompi anti peluru.

Ditulis NBC, mereka juga terlihat di sejumlah demo Black Lives Matter. Kehadiran mereka telah menyebabkan kekerasan pada demonstrasi di Louisville, Kentucky, Albuquerque, New Mexico, dan Portland, Oregon.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular