
SKK Migas Desak Pertamina EP Tingkatkan Produksi

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendesak Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, untuk meningkatkan produksi dan lifting (penjualan) minyak dan gas bumi (migas).
Seruan ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih dalam keterangan resmi kepada media, Rabu (26/08/2020).
Susana mengatakan seruan ini sebagai respon dari kinerja Pertamina EP yang masih di bawah target.
Berdasarkan data SKK Migas per 31 Juli 2020, produksi minyak Pertamina EP sebesar 80.336 barel minyak per hari (bph) dan lifting minyak sebesar 78.661 bph dengan pencapaian 87% terhadap target lifting APBN yaitu 90.000 bph. Sedangkan untuk gas, produksinya sebesar 866 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) dan lifting gas sebesar 667 mmscfd atau 85% dari target APBN sebesar 787 mmscfd.
Pencapaian kinerja Pertamina EP ini berada di bawah rata-rata secara nasional yang saat ini sebesar 96,5% untuk lifting minyak dan 93,5% untuk salur gas dari target APBN.
"Sebelumnya, pada Juni 2020 Manajemen SKK Migas telah berkoordinasi dengan Dirut Pertamina (Persero) untuk meminta Pertamina EP melakukan optimalisasi kegiatan operasinya. Namun kami monitor kinerja mereka hingga kini masih di bawah target," ujar Susana.
Terkait hal tersebut, SKK Migas menurutnya kembali meminta Pertamina EP agar mengoptimalkan kinerja mereka sesuai dengan target yang telah disepakati bersama dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2020.
Susana menambahkan, untuk mengejar target di sisa 2020 ini, Manajemen SKK Migas meminta agar Pertamina EP fokus pada peningkatan kegiatan sumur pengembangan, kerja ulang, dan perawatan sumur.
Kegiatan sumur pengeboran baru terealisasi 43 dari 96 kegiatan, kegiatan kerja ulang 99 dari 204 kegiatan, dan untuk perawatan sumur 1.844 dari 2.852 kegiatan.
"Hal ini yang menyebabkan pencapaian produksi dan lifting migas belum tercapai," tambahnya.
Namun demikian menurutnya SKK Migas tidak akan lepas tangan dan berkomitmen untuk membantu Pertamina EP untuk merealisasikan RKA 2020.
"RKA ini kan merupakan komitmen bersama, jadi kami pun akan berupaya secara maksimal agar Pertamina EP tidak menghadapi kendala dan hambatan dalam merealisasikannya, seperti kendala perizinan dan persetujuan, SKK Migas akan membantu secara penuh," tambah Susana.
Dia pun mengatakan, SKK Migas menyadari bahwa pada 2020 ini banyak tantangan yang harus dihadapi seperti harga minyak yang belum stabil dan pandemi Covid-19.
"Namun kita tidak boleh pasrah dengan keadaan, harus kerja secara extra ordinary," imbaunya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 12 Proyek yang Bikin Cadangan Migas RI Nambah 114 Juta Barel