Jangan Pernah Lelah! Selamat Ulang Tahun, Ibu Sri Mulyani...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 August 2020 12:27
Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Cantika Dinda)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)

Melalui Pilpres 2019, Jokowi kembali terpilih menjadi presiden Indonesia periode 2019-2024. Sri Mulyani pun kembali terpilih sebagai Menteri Keuangan.

Lagi-lagi jalan tidak mulus. Namun kali ini masalahnya bukan gaduh politik, melainkan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

Virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu mengobrak-abrik seluruh sendi kehidupan rakyat dunia. Sebab, penyebaran virus corona coba diredam dengan pemberlakuan pembatasan sosial (social distancing).

Di Indonesia, ini dituangkan melalui kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Awalnya, sekolah diliburkan, perkantoran non-esensial ditutup, perbatasan wilayah terlarang bagi warga asing, restoran tidak boleh melayani pengunjung yang makan-minum di lokasi, pusat perbelanjaan dilarang beroperasi, tempat wisata tutup, dan sebagainya.

Mulai Juni, pemerintah sedikit mengendurkan kadar PSBB. Namun belum bisa kembali normal 100%, karena belum boleh ada kerumunan manusia yang meningkatkan risiko penularan virus corona. Di Jakarta, misalnya, perkantoran, pusat perbelanjaan, restoran, dan tempat wisata sudah boleh menerima pengunjung tetapi dibatasi maksimal 50%.

Aktivitas ekonomi yang lesu membuat penerimaan pajak seret. Maklum, pajak adalah cerminan ekonomi karena pajak dibayarkan kala terjadi aktivitas ekonomi. Pajak Penghasilan (PPh) disetor saat Wajib Pajak membukukan pendapatan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang 10% itu ada saat terjadi transaksi.

Penerimaan pajak per akhir Juli tercatat Rp 601,9 triliun, ambles 14,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). "Penerimaan pajak yang sempat menunjukkan peningkatan pada Juni, kemudian melambat kembali pada Juli. Penerimaan pajak ini menggambarkan kondisi ekonomi nasional kita," kata Sri Mulyani.

Dengan perkembangan ini, rasanya bukan hil yang mustahal resesi menghampiri Indonesia. Bahkan Sri Mulyani mengakui sulit untuk mengangkat ekonomi bahkan ke zona netral, apalagi positif.

Tugas berat kembali menanti Sri Mulyani. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah harapan untuk membawa Indonesia terhindar dari resesi. APBN harus menjadi pemantik, katalis, perangsang aktivitas ekonomi agar tidak terjadi kontraksi (pertumbuhan negatif).

"Jangan Pernah Lelah Mencintai Negeri Ini"Sri Mulyani Indrawati

"Melihat indikator Juli, downside risk tetap merupakan suatu risiko nyata. Outlook kami adalah 0% sampai -2% (untuk kuartal III-2020).

"Kunci utama adalah konsumsi dan invetasi. Kalau tetap negatif, meski pemerintah sudah all out, maka akan sulit masuk netral. Tidak bisa mendekati 0% dan bisa negatif kalau kelas menengah dan atas belum recovery," ungkap Sri Mulyani.

Sepertinya Sri Mulyani tidak bisa bersantai merayakan ulang tahun. Selain larangan berkumpul karena sedang ada pagebluk, tugas Sri Mulyani terlalu berat untuk diabaikan.

Semangat, Ibu Ani!

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/dru)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular