Jangan Pernah Lelah! Selamat Ulang Tahun, Ibu Sri Mulyani...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 August 2020 12:27
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri Rapat Paripurna DPR dengan agenda tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi atas RUU tentang P2 APBN TA 2019. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Konferensi pers APBN KiTa. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Waktu berlalu, SBY kembali terpilih sebagai presiden periode 2009-2014. Sri Mulyani kembali dipercaya menjadi Menteri Keuangan.

Namun situasi tidak mendukung. Penyelamatan (bailout) Bank Century menjadi 'bola liar' yang masuk ke ranah politik. DPR sampai membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mendalami kasus ini, Sri Mulyani termasuk salah satu orang yang dicecar berbagai pertanyaan.

Tekanan politik yang begitu besar membuat Sri Mulyani memutuskan mundur pada Mei 2010. Dalam sebuah acara perpisahan yang mengharukan, Sri Mulyani mengucap kalimat yang dipopulerkan Arnold Schwarzeneger di film Terminator. "I'll be back!" tegas Sri Mulyani kala itu.

Sri Mulyani melanjutkan karier di Bank Dunia. Di lembaga yang berkantor pusat di Washington DC itu, Sri Mulyani mengemban tugas sebagai Direktur Pelaksana.

Enam tahun menjadi 'pekerja migran', Sri Mulyani akhirnya mudik ke Indonesia. Peta politik sudah berubah, Joko Widodo (Jokowi) sudah menjadi presiden menggantikan SBY.

Pada Juli 2016, Jokowi resmi melantik Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro. Sekembalinya dari negeri orang, Sri Mulyani langsung mendapat tugas berat yaitu 'mengawal' program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty/TA) yang disusun oleh Bambang.

Seperti halnya Sunset Policy, TA memberi keringanan kepada WP yang merasa belum atau kurang bayar pajak. Cukup dengan membayar uang tebusan, selesai masalah.

Total pendapatan negara dari TA adalah Rp 134,99 triliun atau 1,08% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan program serupa, prestasi Indonesia adalah yang terbaik.

Sedangkan total aset yang dideklarasikan bernilai Rp 4.881 triliun atau 39,5% PDB. Terdiri dari deklarasi dalam negeri Rp 3.697,94 triliun sementara deklarasi luar negeri Rp 1.036,37 triliun, dan aset yang direpatriasi adalah Rp 146,69 triliun.

Seperti Sunset Policy, TA juga menjadi bagian dari reformasi perpajakan yang efektif. Kini semakin banyak WP yang sudah masuk di 'radar'.

"Saya minta DJP (Direktorat Jenderal Pajak) untuk fokus menggunakan hasil Tax Amnesty dan data itu untuk meningkatkan penerimaan pajak kita," kata Sri Mulyani.

Tiga tahun menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Kerja 2014-2019, Sri Mulyani juga menggunakan keahlian terbaiknya yaitu mendisiplinkan anggaran. Pada 2018, defisit anggaran tercatat 1,76% PDB, terendah sejak 2011.

HALAMAN SELANJUTNYA >> Tugas Berat Membuat Indonesia Terhindar dari Resesi

(aji/dru)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular