Internasional

Heboh Trump Larang Ban Goodyear, Ini Sebabnya!

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 August 2020 08:25
The Goodyear logo is seen at a tire workshop in Caracas, Venezuela December 10, 2018. REUTERS/Manaure Quintero
Foto: Logo Goodyear terlihat di bengkel ban di Caracas, Venezuela 10 Desember 2018. REUTERS / Manaure Quintero

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melarang warga membeli produk ban Goodyear. Ia pun bersumpah akan mengganti ban mobil dinas kepresidenannya.

Lalu apa yang terjadi?



Ini dikarenakan laporan bahwa Goodyear melarang pakaian yang menampilkan slogan politik Trump.

Pada materi presentasi "pelatihan keragaman Goodyear" disebutkan bahwa pakaian yang terkait dengan berbagai tujuan konservatif - termasuk slogan presiden "Make America Great Again (MAGA) - tidak diizinkan.



Intinya, "slogan atau materi yang berafiliasi politik" menjadi sesuatu yang "Tidak Dapat Diterima" perusahaan. Termasuk "Blue Lives Matter" atau "All Lives Matter".

Namun, "Black Lives Matter" dapat diterima. Termasuk "Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender Pride."

"Jangan beli BAN GOODYEAR - Mereka mengumumkan larangan MAGA HATS. Dapatkan ban yang lebih baik dengan harga yang jauh lebih murah!" ujar Trump.

Ternyata ocehannya itu tidak hanya berhenti di akun twitternya. Beberapa jam kemudian, dia pun kembali mengeluh ketidaksukaannya pada Goodyear.

"Saya tidak senang dengan Goodyear. Mereka bermain politik. Saya akan sangat mendukung orang-orang yang tidak ingin membelinya," tuturnya kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dilansir dari AFP.

Trump juga mengatakan dia mungkin akan memerintahkan pencopotan ban Goodyear pada mobil kepresidenannya Limousine Cadillac hitam yang dijuluki "The Beast".

"Ya, saya akan menukarnya, berdasarkan apa yang saya dengar. Kita lihat saja apa yang akan terjadi," katanya.

Lalu apa komentar Good Year?

Sementara itu melalui Juru Bicaranya Mellisa Monaco, Goodyear mengaku berkomitmen untuk mengembangkan tempat kerja yang inklusif dan penuh hormat. Aturan itu juga untuk menambah semangat kerja.

"Sebagai bagian dari komitmen ini, kami mengizinkan rekan kami untuk menyatakan dukungan mereka atas ketidakadilan rasial dan masalah kesetaraan lainnya, tetapi meminta mereka menahan diri dari ekspresi di tempat kerja, secara lisan atau lainnya, untuk mendukung kampanye politik untuk kandidat atau partai politik mana pun serta lainnya," ujarnya dikutip dari NBC.15.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Siap Luncurkan Medsos Tandingan Twitter

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular